Makassar, 19 November 2024 – Dalam upaya memperkuat ekonomi perempuan pesisir, Waode Surya Darmadali, M.Hum., dan Sardian Maharani Asnur, M.Pd., dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris UIN Alauddin Makassar, melaksanakan program pelatihan pemberdayaan ekonomi berbasis digital dan nilai moderasi beragama. Program ini berkolaborasi dengan Lingkar Perempuan Global dan Koperasi Wanita Nelayan Fatimah Azzahra melalui program Women Empowerment in Entrepreneurship Training (WEET).
Mengusung tema “Pendampingan Perempuan dalam Penguatan Entrepreneur Berbasis Digital dan Moderasi Beragama”, pelatihan ini bertujuan memberdayakan perempuan, khususnya ibu kepala keluarga, agar mampu meningkatkan taraf hidup ekonomi melalui keterampilan kewirausahaan berbasis digital yang selaras dengan nilai-nilai moderasi beragama. Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Patingalloang dan Kelurahan Ujung Tanah, Kota Makassar, dan diikuti oleh 25 perempuan dengan latar belakang yang beragam.
Pelatihan ini telah direncanakan sejak September 2024, dengan beberapa sesi yang dirancang untuk memberikan manfaat nyata kepada peserta. Sesi pertama bertema “Mengenali Potensi Diri sebagai Perempuan Pemimpin Keluarga,” diikuti dengan sesi-sesi penting lainnya seperti literasi digital, pemasaran digital (digital marketing), dan penerapan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
Salah satu peserta, Halmina, seorang ibu kepala keluarga, mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat memotivasi dirinya untuk mengembangkan usaha berjualan bakwan. “Setelah pelatihan ini, saya berencana membuka dua tabungan, satu untuk kebutuhan mendesak dan satu lagi untuk membeli mesin jahit. Mesin itu nantinya akan saya gunakan untuk menawarkan jasa permak pakaian, terutama di musim hujan,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ibu Salmawati, seorang ibu rumah tangga dengan tiga anak, juga menyampaikan manfaat yang dirasakan setelah mengikuti pelatihan. “Rasa percaya diri saya meningkat. Selain itu, saya juga belajar tentang toleransi beragama dan bagaimana menghargai sesama. Bertemu teman-teman baru di sini membuat saya senang, karena biasanya di rumah ruang lingkup pertemanan sangat terbatas,” ungkapnya.
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kolaborasi antar pengusaha perempuan. Naomi Parubak, salah satu fasilitator, menyoroti pentingnya kebiasaan menabung sebagai langkah awal menjaga keberlanjutan usaha. “Menabung adalah langkah pertama untuk menjaga stabilitas finansial usaha, terutama di masa-masa sulit,” katanya.
Ketua tim pengabdian, Waode Surya Darmadali, menyatakan harapannya agar pelatihan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang. “Kami berharap para peserta mampu mengembangkan usaha berbasis digital, memperkuat kemandirian finansial, dan memanfaatkan nilai-nilai moderasi beragama dalam berbisnis. Dengan keterampilan yang diperoleh, kami yakin mereka dapat memperluas jangkauan pasar, meningkatkan kesejahteraan keluarga, serta membangun komunitas wirausaha perempuan yang saling mendukung,” ujarnya.
Kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh program bantuan Litapdimas melalui Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Alauddin Makassar. Dengan pelatihan ini, perempuan pesisir tidak hanya diberdayakan secara ekonomi, tetapi juga diperkuat secara sosial dan spiritual untuk menghadapi tantangan global.