Gowa, 26 Januari 2024 - Mahshimannur Sulaiman, seorang alumni Bahasa dan
Sastra Arab dari Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, menjadi
salah satu peserta dalam program Dauroh Tadribiyah Internasional yang diadakan
oleh Lazis Assalam Fil Alamin (ASFA). Program ini diikuti oleh 30 Huffazh
se-Indonesia yang telah melewati seleksi ketat.
Dauroh Tadribiyah Internasional dilaksanakan di Yayasan Sulaimaniyah Istanbul, Turki, dan berlangsung selama sebulan. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memperdalam pemahaman terkait Al-Qur’an dari berbagai segi, termasuk Oiroat, Magom, dan aspek-aspek lainnya. Peserta diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mereka terkait kitab suci Islam melalui pengajaran dan pelatihan intensif.
Salah satu aspek unik dari program ini adalah kewajiban peserta untuk
menghafal minimal 1 juz Al-Qur’an setiap harinya. Proses hafalan ini
menggunakan Metode Sulaimaniyah, yang dikenal dengan cara menghafal yang
dimulai dari halaman akhir setiap juz. Metode ini memiliki kekhasan tersendiri
dan dianggap efektif dalam mempermudah proses menghafal bagi para peserta.
Mahshimannur Sulaiman, yang memiliki latar belakang pendidikan Bahasa dan
Sastra Arab dan sekarang menjadi mahasiswa program Doktor (S3) di UIN Alauddin
Makassar, menyatakan kegembiraannya dapat mengikuti program ini. "Saya
merasa sangat bersyukur dan terhormat dapat menjadi bagian dari Dauroh
Tadribiyah Internasional ini. Melalui program ini, saya berharap dapat
meningkatkan pemahaman saya terhadap Al-Qur’an dan memberikan kontribusi
positif bagi masyarakat," ujarnya.
Dauroh Tadribiyah Internasional bukan hanya sekadar program pengembangan
diri, tetapi juga merupakan upaya nyata untuk menjaga tradisi hafalan Al-Qur’an
dan memperkaya pemahaman peserta terhadap ajaran Islam. Dengan melibatkan
peserta dari berbagai daerah di Indonesia, program ini juga menjadi sarana
untuk memperkuat jaringan komunitas Huffazh serta memperluas penyebaran ilmu
Al-Qur’an di tanah air.