Dosen Sejarah Peradaban Islam Menjadi Narasumber dalam Konferensi Internasional INCHES

  • 16 Januari 2024
  • 11:37 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 15 Januari 2024, Pada acara International Conference on Humanities Studies (INCHES) yang baru-baru ini digelar, Dr. Hj. Syamzan Syukur, M. Ag, seorang dosen berpengalaman dalam bidang sejarah peradaban Islam, telah menjadi salah satu narasumber yang sangat dinanti-nantikan. Dalam konferensi yang membahas tantangan keilmuan di era kecerdasan buatan, Dr. Hj. Syamzan Syukur membawa tema yang menarik perhatian banyak peserta, yaitu beliau menyajikan pandangan yang mendalam tentang bagaimana teknologi baru, terutama kecerdasan buatan, dapat menjadi paradigma baru yang mengubah cara kita memahami dan mempelajari sejarah.

Salah satu poin puncak dalam presentasi Dr. Hj. Syamzan Syukur adalah pembahasan tentang pelestarian budaya melalui digitalisasi naskah kuno. Dengan perkembangan teknologi, terutama kecerdasan buatan, penelitian dan pelestarian naskah kuno menjadi lebih efisien dan dapat diakses oleh lebih banyak orang. Digitalisasi naskah kuno tidak hanya memungkinkan pelestarian materi tersebut, tetapi juga memfasilitasi akses lebih luas bagi para peneliti, mahasiswa, dan masyarakat umum.

Beliau memberikan contoh konkret tentang bagaimana teknologi dapat membantu mengidentifikasi, merekonstruksi, dan memelihara naskah kuno yang mungkin telah rusak atau terancam hilang. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, tugas-tugas yang memakan waktu dan kompleksitas dalam proses pelestarian dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.

Dr. Hj. Syamzan Syukur juga menekankan pentingnya mengintegrasikan kecerdasan buatan dengan penelitian kemanusiaan secara lebih luas. Ia berpendapat bahwa sinergi antara teknologi dan studi kemanusiaan dapat membawa dampak positif dalam memahami sejarah, budaya, dan peradaban.

Partisipasi Dr. Hj. Syamzan Syukur dalam INCHES tidak hanya memberikan wawasan baru tentang bagaimana kecerdasan buatan menghadirkan tantangan dan peluang bagi studi kemanusiaan, tetapi juga membuka diskusi yang mendalam tentang peran teknologi dalam pelestarian warisan budaya.

 Konferensi ini menciptakan ruang untuk pertukaran gagasan antara para akademisi, peneliti, dan praktisi dalam berbagai disiplin ilmu, menjadikannya sebuah wadah penting untuk menggali solusi inovatif dalam menghadapi tantangan zaman.