Ketua Prodi SPI UIN Alauddin Makassar Hadiri Simposium Internasional Makassan-Marege 2024

  • 18 September 2024
  • 08:25 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa – Ketua Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Alauddin Makassar, Chaerul Mundzir M. Lutfi, S.Hum., M.Hum., bersama dua alumni, Ahmad Habib Akramullah dan Jusmiati, serta tiga mahasiswa, Andi Bausat, Muhammad Raehan Ramdhani, dan Abdurrahman, menghadiri Simposium Internasional Makassan-Marege 2024. Acara tersebut berlangsung di Ballroom Theater Menara Pinisi, lantai 2, Universitas Negeri Makassar (UNM) pada Kamis, 12 September 2024.

Simposium ini dibuka oleh Wakil Rektor I UNM Bidang Akademik, Prof. Andi Aslinda, M.Si. Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara ternama dari berbagai institusi, seperti Dr. Andi Ihsan, S.Sn., M.Pd. (Dekan Fakultas Seni dan Desain UNM), Todd Dias (Konsul Jenderal Australia di Makassar), serta para akademisi dari Monash University, Australia, dan UIN Alauddin Makassar, termasuk Prof. Dr. Muhammad Saleh Tajuddin, MA., Ph.D. Simposium ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta dari berbagai perguruan tinggi di Makassar.

Simposium Internasional Makassan-Marege 2024 bertujuan untuk menggali kembali sejarah hubungan maritim antara pelaut Makassar dan Suku Aborigin di Australia, yang telah terjalin selama ratusan tahun. Para pelaut Makassar dikenal dengan aktivitas mereka mencari teripang di wilayah utara dan barat laut Australia, dalam perjalanan yang dikenal sebagai Jalur Teripang. Hubungan perdagangan dan budaya antara kedua bangsa ini menjadi kajian penting dalam sejarah maritim Nusantara.

Dalam simposium ini, berbagai perspektif sejarah, seni, budaya, dan agama diperbincangkan untuk merekonstruksi kembali jejak-jejak hubungan harmonis antara Makassar dan Suku Aborigin. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama antara Fakultas Seni dan Desain UNM, Monash University, serta Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, dengan dukungan penuh dari Tim Global Encounters dan First Nations People, Monash Indigenous Studies Centre.

Simposium yang berlangsung meriah ini tidak hanya membahas aspek sejarah, tetapi juga mengangkat nilai-nilai budaya dan interaksi antarbangsa yang dituangkan melalui seni dan agama, menciptakan pengalaman akademik dan kultural yang menarik bagi para peserta. Keterlibatan Ketua Prodi SPI bersama dosen dan mahasiswa UIN Alauddin Makassar menjadi bagian penting dalam diskusi lintas budaya yang mendalam tentang sejarah maritim dan hubungan internasional di masa lalu.