UIN Online - Menurut Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Dr Ahmad Tibraya MA, di antara semua UIN yang ada di Indonesia, hanya UIN Alauddin yang punya professor terbanyak.
Pernyataan tersebut ia ungkapkan ketika seusai dilantik menjadi ketua IKA periode 2011-2015 di gedung Rektorat lantai IV Samata, Senin (27/02/2012).
"Saya jadi bangga nama UIN Alauddin berkibar di mana-mana. Salah satu UIN yang punya professor terbanyak di antara perguruan tinggi sejenis adalah UIN Alauddin Makasar," kata Prof Ahmad Tibraya.
Ia kemudian memaparkan bagaimana sekarang sulitnya untuk prosedur meraih gelar professor tersebut. "Untuk menjadi seorang profesor itu tidak mudah. Karena itu, UIN Alauddin telah menunjukkan sebagai UIN yang berkualitas," tambahnya.
Seorang calon professor harus menunjukan bukti mengajar di mana ia berada. Harus mengadakan seminar internasional dihadiri minimalnya punya peserta dari enam perguruan tinggi.
"Ketika mengadakan seminar, ia tidak boleh menjadi pemakalah tambahan namun sebagai pemakalah inti,"paparnya.
Ia juga juga menambahkan, bagi dosen yang belum memiliki gelar doktor ia tidak berarti apa-apa. Ibaratnya, untuk mahasiswa SI punya kait satu untuk menangkap ikan banyak. Gelar master punya kait dua. Gelar doktor punya kait tiga, dan gelar professor punya empat kait ditambah pukat harimau. (*)