Baru-baru ini, UIN Alauddin kedatangan seorang
dosen tamu yang sangat langka. Saya katakan demikian karena sepanjang kurang
lebih 30 tahu berkarir di lembaga ini, saya baru berjumpa dengan seorang yang
sangat expert di bidang radar dan menjadi ilmuan yang berpengaruh di dunia.
Beliau adalah Prof. Dr. Josaphat Tetuko Sri Sumanto, Professor di bidang Remote
Sensing Chiba University Jepang.
Gaya menyajikan materi yang menarik tentang
hal yang sangat unik dan menarik membuat suasana kuliah umum menjadi hidup. Tidak ada peserta
yang terlena dalam ngantuk atau tidurnya di kursi akibat ceramah atau kuliah
umumya, justru peserta antusias untuk mengikuti dan menangkap hal baru yang
belum pernah tergambar dalam ilmu-ilmu sosial dan humaniora.
Dalam era modern ini, teknologi terus
berkembang pesat, memberikan berbagai alat dan perangkat yang membantu manusia
dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Salah satu teknologi yang telah banyak
dikenal dan digunakan adalah radar. Radar, singkatan dari Radio Detection and Ranging,
adalah sebuah sistem yang menggunakan gelombang radio untuk mendeteksi,
menentukan jarak, serta mengidentifikasi objek di sekitarnya. Radar berfungsi
dengan memancarkan gelombang radio, yang kemudian dipantulkan oleh objek di
jalurnya. Gelombang yang kembali ini ditangkap oleh penerima radar, yang
kemudian menganalisisnya untuk menentukan lokasi, kecepatan, dan arah objek
tersebut. Teknologi ini banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk
militer, penerbangan, meteorologi, dan navigasi maritim. Radar mampu mendeteksi
dan memantau objek yang tidak terlihat oleh mata manusia, seperti pesawat,
kapal, atau fenomena cuaca. Ini memungkinkan penggunanya untuk mengetahui
keberadaan dan pergerakan objek tersebut dengan akurat.
Dalam militer, radar digunakan untuk mendeteksi ancaman seperti pesawat musuh atau misil yang mendekat. Dengan adanya radar, sistem pertahanan dapat merespons dengan cepat untuk mencegah atau mengatasi ancaman tersebut. Dalam penerbangan dan pelayaran, radar membantu pilot dan kapten kapal untuk menghindari tabrakan dengan objek lain, baik itu pesawat lain, kapal, atau hambatan di jalur mereka. Radar juga digunakan untuk memantau kondisi cuaca. Ini memungkinkan prakiraan cuaca yang lebih akurat dan peringatan dini terhadap fenomena cuaca berbahaya seperti badai atau tornado.
Namun, di balik kemajuan teknologi, manusia
tetap membutuhkan panduan yang lebih dalam dan subtansial, yang tidak hanya
berasal dari luar tetapi juga dari dalam diri. Hati nurani sering disebut
sebagai "radar" dalam diri manusia yang memandu tindakan dan
keputusan mereka.
Hati nurani, dalam konteks spiritual dan
psikologis, adalah bagian dari kesadaran manusia yang bertindak sebagai panduan
moral. Seperti radar yang mendeteksi objek di sekitar kita, hati nurani
berfungsi sebagai "radar batin" yang mendeteksi benar dan salah dalam
tindakan kita. Hati nurani memberi sinyal ketika kita berada dalam situasi yang
memerlukan pertimbangan moral, membimbing kita untuk bertindak sesuai dengan
nilai-nilai etika dan moral yang kita yakini.
Hati nurani memiliki manfaat dan fungsi yang sangat
penting dalam kehidupan manusia, antara lain membantu manusia untuk membedakan
antara yang benar dan yang salah. Ini adalah alat pengukur internal yang
memastikan kita bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang telah kita
anut. Dengan mengikuti hati nurani, seseorang dapat mencapai ketenangan batin,
karena mereka tahu bahwa tindakan mereka sesuai dengan nilai-nilai yang benar.
Ini mengurangi konflik internal dan memberikan rasa damai. Hati nurani membantu
dalam pengambilan keputusan yang sulit. Ketika dihadapkan pada pilihan yang
membingungkan, hati nurani memberikan sinyal yang mengarahkan kita ke arah yang
lebih benar. Seperti radar yang menjaga keseimbangan dan keselamatan dalam
navigasi, hati nurani menjaga keseimbangan moral dan spiritual dalam hidup
seseorang. Ini memastikan bahwa tindakan dan keputusan kita selaras dengan
nilai-nilai kemanusiaan dan etika yang lebih tinggi.
Seperti radar yang mengawasi dan memandu kapal
atau pesawat, hati nurani juga berfungsi sebagai pemandu dalam "pelayaran"
hidup kita. Radar cosmic, dalam konteks ini, dapat diartikan sebagai kesadaran
universal atau pengetahuan yang lebih tinggi yang memandu umat manusia. Hati
nurani berfungsi sebagai penerima sinyal dari radar cosmic tersebut, menangkap
petunjuk dan arahan yang membantu kita menjalani hidup dengan cara yang lebih
baik dan benar.
Dengan demikian, radar cosmic dan hati nurani
bekerja bersama untuk memastikan kita tetap berada di jalur yang benar. Radar
cosmic memberikan sinyal dari luar, sementara hati nurani
menginterpretasikannya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Kombinasi keduanya menciptakan sistem navigasi yang tidak hanya menjaga kita
tetap aman secara fisik tetapi juga memastikan kita tetap selaras dengan
prinsip-prinsip moral dan spiritual yang lebih tinggi.
Radar dan hati nurani, meskipun berasal dari konteks yang sangat berbeda, memiliki fungsi yang serupa dalam kehidupan manusia. Keduanya adalah alat yang berfungsi sebagai pemandu dan pelindung, menjaga kita dari bahaya dan memastikan kita tetap berada di jalur yang benar. Radar cosmic sebagai representasi dari pengetahuan universal, dan hati nurani sebagai penerima dan pemandu internal, bersama-sama membentuk sistem yang memungkinkan manusia menjalani hidup dengan penuh makna dan integritas. Dengan memahami dan mengintegrasikan konsep-konsep ini dalam kehidupan kita, kita dapat menjadi individu yang lebih bijaksana, tanggap, dan bertanggung jawab.