Zam-zam: Air Keberkahan

  • 10:38 WITA
  • Administrator
  • Artikel

Saat artikel ini ditulis posisi saya persis di depan Ka'bah sambil menunggu salat subuh di masjid Haram Mekah Al mukarramah.

Artikel berikut ini hanya sebagai sebuah refleksi atas pengalaman spiritual yang mungkin lebih bersifat pribadi.

Sebenarnya saya sering mendengar tentang khasiat air zam-zam yang dikonsumsi para jamaah haji ataupun umroh di tanah suci, tapi selama ini saya hanya menikmati sebagai air untuk menghilangkan kebahagiaan dan juga untuk memberikan kesegaran. Saya belum pernah mengalami bagaimana khasiat air ini untuk penyembuhan sebuah penyakit sebagaimana yang biasa diutarakan oleh para jamaah yang mengalami.

Dua hari setelah tiba di Madinah Gigi saya bagian belakang mengalami masalah. Sebenarnya jauh hari sebelum keberangkatan umroh, saya sudah pernah kontrol di dokter gigi dan dokter menyarankan gigi ini harus dicabut. Namun karena kesibukan sehingga saya belum sempat melakukan dental treatment ini.

Gigi ini tidak goyang,  juga tidak infeksi hanya nyeri sekali jika bersentuhan dengan sesuatu termasuk butiran nasi yg relatif lembut. Anda bisa bayangkan bagaimana nyerinya jika tersentuh benda yg lebih keras.

Kondisi ini membuat saya tidak begitu menikmati makanan karena harus selalu berhati-hati untuk mengunyah setiap makanan yang masuk, takut kalau terbentur dengan gigi tersebut.

Saya teringat dengan cerita sejumlah para jamaah haji atau umroh yang dengan khasiat air zam-zam mereka ternyata bisa sembuh. Saya pun melakukan hal yang sama. Setiap masuk atau keluar masjid saya saya minum dan berkumur air zam-zam. 

Alhamdulillah hanya tiga kali melakukan ritual tersebut disertai denga permintaan khusus (doa kepada Allah) agar disembuhkan gigi yang nyeri, sakit itupun hilang. Sejak itu dan hingga saat artikel ini dituliskan tidak pernah ada lagi rasa nyeri pada gigi, semoga seterusnya.

Mashuro.Imoto penulis buku The true Power of Water pernah menjelaskan bahwa air memiliki kristal tertentu dan kristal tersebut mengalami perubahan ketika air mengalami perlakuan yang baik. Maka air bisa menjadi tetapi medis sesuai dengan perlakuan orang yang memanfaatkannya.

Lalu bagaimaa dengan Zam-zam. Air ini tentu bukan air biasa tetapi air keberkahan sebagai peninggalan Nabi Ibrahim dan Ismail.

Secara filosofis air merupakan bagian dari kehidupan manusia. Terdapat empat unsur yang ada dalam diri manusia: Air, Api, Tanah dan Udara. Keempatnya menjadi bagian tak terpisahkan antara satu dengan yang lain. Empat unsur ini pula yang dikenal  orang Bugis sebagai Sulappa Eppa Yang menjadi pandangan hidup masyarakat. 

Mekkah 29 Juli 2024