Luar biasa….itulah yang pantas disematkan kepada Timnas Sepak Bola Indonesia yang berhasil mengalahkan Korea Selatan, sebuah Tim Asia yang selama ini selalu menjadi perwakilan Asia di pentas sepak bola dunia (World cup). Namun malam itu, melalui drama adu penalty, Timnas Indonesia berhasil mengagalkan asa timnas Korea masuk menjadi salah satu timnas yang berlaga di Asian Games Prancis.
Dari sejumlah tayangan singkat di media sosial, kita dapat mengetahui bagaiman euphoria masyarakat gegap gempita menyambut kemenangan Timnas. Meski ini baru di perempat final, tetapi spiritnya sungguh sangat menakjubkan, serasa seperti memenangkan pertandingan di partai final. Sepakbola memang bisa menjadi “sublimasi” terhadap berbagai persoalan bangsa yang tidak mudah diurai.
Sepak bola memang berbeda dengan dunia olahraga lainnya. Seperti halnya pertandingantinju dunia,Sepak bola bisa menyedot seluruh perhatian masyarakat mulai dari orang awam sampai presiden. Sepak bola telah menjadi bagian dari dunia anak muda dan juga orang dewasa. bahkan sepak bola bisa menjadi instrumen untuk membangkitkan rasa nasionalisme. Kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh tim Indonesia ternyata bisa menjadi medium untuk membangkitkan semangat nasionalisme bagi warga Indonesia.
Bola sesungguhnya dapat menjadi identitas sebuah bangsa, bahkan promosi sebuah daerah kabupaten dapat diketahui melalui identitas klub sepakbolanya. Bola juga dapat menjadi alat pemersatu bangsa yang sangat plural seperti negeri ini. Gegap gempita para suporter mendukung Timnas dalam setiap even internasional, menghilangkan sekat rasial, cultural bahkan ideologi keagamaan sekalipun. Masyarakat melebur menjadi satu nasionalisme, mereka melupakan perbedaan. Yang tumbuh di hati mereka semangat merah putih dan gelora Garuda mengangkasa.
Olahraga sepak bola mempunyai potensi yang besar untuk membangun nasionalisme yang kuat di kalangan masyarakat Indonesia yang majemuk. Sepak bola telah menjadi bagian dari dunia anak muda dan juga orang dewasa, serta telah menjadi media yang ampuh untuk memupuk semangat nasionalisme di tengah gemparnya berbagai informasi pada zaman modern saat ini yang dirasakan banyak mengalami penurunan.
Sepak bola dan rakyat Indonesia menjadi sebuah hubungan yang mesra yang sudah terjalin bahkan pada masa pergerakan Indonesia. Sepak bola menjadi media yang efektif dalam menyampaikan semangat nasionalisme, tidak hanya kepada pemain saja tetapi juga kepada para pendukung. Sepak bola bukan sekadar olahraga yang populer dan terjangkau bagi semua pihak, namun di dalamnya juga dapat menumbuhkan semangat nasionalisme bagi bangsa. Melalui sepak bola, nasionalisme dapat diungkapkan dan diperkuat, serta sepak bola telah menjadi alat untuk mengumpulkan massa yang besar guna memperjuangkan nasionalisme.
Seringkali ada pertanyaan, kenapa suporter terbanyak dari semua cabang olahraga adalah sepakbola. Sebagian menjawab karena pemainnya banyak, maka suporternya juga banyak. Ada yang menjawab karena bola adalah permainan rakyat, mudah dan murah. Jawaban-jawaban tersebut tidak keliru. Akan tetapi, jika ditelaah secara seksama, kenapa bola sangat digemari bahkan ada orang yang disebut Gila Bola yang menghabiskan malam harinya berdiri di lapangan terbuka hanya untuk menonton perhelatan akbar Piala Dunia, atau Piala Champion (Eropa). Jawabannya karena bola memiliki magnet spiritualitas yang luar biasa. Pada hakikatnya, orang tertarik bukan karena jenis bolanya yang bagus, atau karena lapangannya, atau karena ketampanan atau fisik pemain-pemain Eropa.
Sebagai pengajar spiritualisme, saya dapat berkata, bahwa kecenderungan dan kegemaran mayoritas masyarakat menyaksikan bola disebabkan karena inti sifat-sifat spiritualitme “ketuhanan” dipraktekkan dengan baik di lapangan hijau tersebut. Jadi pada hakikatnya orang tidak menyaksikan pertandingan bola, tetapi menyaksikan sifat-sifat mulia itu disajikan dengan apik oleh para pemain.
Mari perhatikan bahwa di lapangan bola itu ada wasit dan hakim garis, para pemain, lapangan yang indah, dan energi/semangat juara, serta ada kerjasama antar tim. Permainan bola menjadi enak dilihat disebabkan karena para pemain mampu mengelaborasi sifat-sifat spiritualisme itu secara integral. Mereka memiliki sifat visioner yang jelas sebagai refleksi spiritualism sifat Tuhan; al-Akhir. Mereka juga melakukan kerja sama yang baik di antara rekan-rekan mereka yang mencerminkan sifat spiritualism al-Jami atau jamaah (kumpulan atau kerjasama). Para pemain juga tidak egois dan suka memaafkan jika terjadi pelanggaran kepada dirinya yang mencerminkan sifat spiritual al-afwu (memaafkan). Penjaga gawang dengan gigih berjibaku mengamankan bola dan menjaga gawangnya supaya tidak kebobolan yang merefleksikan sifat spiritualisme al-hafidz-(menjaga), pertandingan dipimpin oleh wasit dan para hakim garis yang profesional dan adil yang menceminkan sifat spiritualisme al-Adl (Adil), dan pertandingan bola berlangsung di atas lapangan hijau yang indah yang mencerminkan sifat spiritualisme al-badi-(indah). Coba saja pertandingan bola tidak mampu menyuguhkan sifat-sifat di atas, maka yakinlah masyarakat akan bosan dan meninggalkan permainan ini.
Sungguminasa, 29 April 2024