Teguh (Mahasiswa FAH) Kembali Berakting Dalam Lakon Tamareng di Festival Teater Mahasiswa Indonesia

  • 19 Oktober 2019
  • 04:25 WITA
  • Administrator
  • Berita

KORANMAKASSAR.COM — Sukses berperan sebagai Romy di film Sunset di Pantai Losari yang telah tayang mei 2018 lalu, tidak membuat anak muda berbakat ini berhenti berakting, justru pengalaman di film perdananya inilah alumni SMA Negeri 5 Makassar semakin mencintai dunia seni peran.

Teguh Esa Bangsawan DJ, nama anak muda berbakat ini. Usianya masih memasuki 20 tahun. Meski terbilang belia namun putra sulung Koordinator Forum Komunikasi Lintas (FoKaL) NGO Sulawesi dan Badan Pekerja Komite Masyarakat Anti Korupsi (KMAK) Sulsel ini telah membuktikan keseriusannya menekuni dunia yang jauh berbeda dari profesi sang ayah.

Mahasiswa semester dua jurusan sejarah dan kebudayaan Islam, fakultas adab dan humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini nampaknya total menekuni dunia peran. Keseriusannya berakting juga ia tunjukan di atas panggung teater.

Pada FTMI XV (Festival Teater Mahasiswa Indonesia) Se-Sulselbar yang akan digelar pada tanggal 23 Oktober hingga 01 November 2019 mendatang di Gedung Serbaguna Aula IAIN Palopo. Jl Agatis Balandai Palopo, akting Teguh bersama Kissa (Komunitas Seni dan Adab) dapat disaksikan dalam Lakon Tamareng yang merupakan naskah drama asli hasil adaptasi oleh Kaamila (Mido) dari drama popular Suara-Suara Mati karya Manuel Van Logem.

Drama ini menceritakan sepasang suami-istri yang menjalani rumah tangga yang suram karena mereka hidup di dalam rasa bersalah. Teguh sendiri berperan sebagai Sahabat dalam drama teater berjudul Tamareng.

Pada FTMI XV (Festival Teater Mahasiswa Indonesia) Se-Sulselbar yang akan digelar pada tanggal 23 Oktober hingga 01 November 2019 mendatang di Gedung Serbaguna Aula IAIN Palopo. Jl Agatis Balandai Palopo, akting Teguh bersama Kissa (Komunitas Seni dan Adab) dapat disaksikan dalam Lakon Tamareng yang merupakan naskah drama asli hasil adaptasi oleh Kaamila (Mido) dari drama popular Suara-Suara Mati karya Manuel Van Logem.

Drama ini menceritakan sepasang suami-istri yang menjalani rumah tangga yang suram karena mereka hidup di dalam rasa bersalah. Teguh sendiri berperan sebagai Sahabat dalam drama teater berjudul Tamareng.

Menurut Teguh cerita dari drama ini mengandung pesan moral yang bisa diambil dan dipetik. “Diharapkan kepada kaum remaja khususnya mahasiswa harus senantiasa menjaga nilai nilai dan adab dalam beraktivitas serta beraktualisasi khususnya yang berkaitan dengan kejujuran dan tanggung jawab terhadap diri, amanah orang tua, perkuliahan, persahabatan dan sekitarnya dimana pun berada apalagi dilingkungan kampus dan rumah tangga”, jelas Teguh saat dikonfirmasi, rabu (9/10/19).

Teguh menambahkan drama ini juga memuat pesan yang lebih terkhusus untuk yang telah berumahtangga bahwa tanamkanlah kejujuran dalam mengarungi bahteranya terhadap pasangan, sepahit apapun karena sesuatu yang disembunyikan akan menyiksa diri dan menjadi suara suara mati yang senantiasa menghantui sebagaimana dalam scrip yang dirinya perankan.

Lakon Tamareng oleh Komunitas Seni Adab (KisSA) akan ditampilkan di Festival Teater Mahasiswa Indonesia (FTMI) XV di IAIN Palopo dalam kemasan lokal bernuansa keluarga Bugis.

“Kejujuran adalah modal dalam menjalani menjalani kehidupan ini, jika terus menyembunyikan kejujuran maka semakin tersiksa dan dapat menjadi suara suara mati yang akan menghantui kehidupan kita, untuk itu bagi pecinta drama teater saksikan kami di Palopo pekan depan”, pungkas Teguh. (*)

https://koranmakassar.com/teguh-kembali-berakting-dalam-lakon-tamareng-di-festival-teater-mahasiswa-indonesia-ke-xv/?fbclid=IwAR3Q2dHfEFjhbb3I_5Zm-nl-3jBlv9Mg7kOKBVyhIMplp5Hq7jTkyBYSZtU