UIN Online--Ratusan Mahasiswa mengikuti seminar Nasional Jurnalisme Sastrawi yang dihelat Jurusan Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunkasi (FDK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar di Lecture Theatre (LT) FDK. Rabu (17/12).
Sejumlah pembicara dihadirkan pihak penyelenggara dalam Seminar Nasional ini, diantaranya, D Zamawi Imron, seorang sastrawan nasional, Dr Muh Sabri AR, dosen filsafat UIN Alauddin. Serta tiga pembicara lainnya yang berasal dari media lokal, diantaranya, Dian Muhtadiah Hamna, redaktur Harian Fajar, Irmawati Puan Mawar, redaktur Koran Tempo Makassar, serta As Kambie, redaktur Tribun Timur Makassar.
Firdaus Muhammad. M.Ag selaku ketua Jurusan Jurnalistik UIN Alauddin Makassar mengatakan, Kegiatan ini tidak lain untuk menajamkan perspektif jurnalisme sastrawi sebagai genre jurnalistik yang bersinergi dengan sastrawan. "Kegiatan ini bertujuan untuk menajamkan perspektif jurnalisme sastrawi sebagai genre jurnalistik," kata dia.
Dalam penjelasannya D Zomawi Imron menegaskan, kalau seorang jurnalis sastrawi harus lebih akrab dengan narasumber, serta memiliki gaya menulis yang mengakar. "Bahkan penulisan jurnalisme sastrawi harus lucu dan memiliki karakter tersendiri dengan tulisan lainnya," jelasnya.
Lebih lanjut, D Zamawi Imran, menyarankan agar bisa menulis dengan hasil yang bagus, caranya jangan seperti kemarin. "Karena jika tulisan hari ini sama dengan hari kemarin, maka tulisan tersebut tidak bagus dan itu tidak kreatif," lanjutnya mantap.
"Penulis sastrawan yang baik harus kreatif, harus dekat dengan narasumber dan memiliki karakter terendiri," sarannya.