Dosen BSA Hadir sebagai Narasumber pada Pelatihan Penghulu se-Sulsel

  • 04 Juli 2025
  • 10:27 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 2 Juli 2025 — Kiprah akademisi Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar kembali mendapat apresiasi di level provinsi. Dr. H. Afifuddin Haritsah, Lc., M.Ag., dosen BSA FAH UIN Alauddin Makassar, tampil sebagai narasumber dalam kegiatan Peningkatan Kompetensi Penghulu Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut digelar di Hotel Aerotel Smile Makassar dan diikuti oleh penghulu dari berbagai kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.

Dalam pemaparannya yang bertajuk “Kerukunan dalam Pandangan Islam dan Kultur Sulawesi Selatan”, Dr. Afifuddin menekankan bahwa kerukunan bukan hanya cita-cita sosial, tetapi juga perintah nilai-nilai Islam yang luhur, terutama melalui prinsip tasamuh (toleransi), ta'awun (saling menolong), dan ukhuwah (persaudaraan).

Ia mengaitkan nilai-nilai tersebut dengan kearifan lokal masyarakat Sulawesi Selatan, seperti “siri’ na pacce” serta prinsip sipakatau, sipakainge’, dan sipakalebbi, yang menjadi akar budaya dalam membangun relasi sosial yang saling menghargai dan menjunjung tinggi kehormatan sesama.

"Moderasi beragama tidak bisa dilepaskan dari identitas lokal yang kaya nilai kemanusiaan. Islam datang bukan untuk menghapus budaya, tetapi untuk memurnikan dan menyempurnakannya," ujar Dr. Afifuddin.

Dalam suasana yang interaktif, peserta pelatihan tampak antusias berdialog dan menanggapi materi dengan pertanyaan yang reflektif. Dr. Afifuddin juga mengingatkan para penghulu agar menjadi agen kerukunan di tengah masyarakat multikultural, serta menegaskan bahayanya hate speech, truth claim eksklusif, dan prasangka antaragama yang berpotensi merusak tenun kebangsaan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program resmi Kemenag RI yang ditujukan untuk memperkuat kapasitas penghulu dalam menjalankan peran sosial, keagamaan, dan kebangsaan secara lebih inklusif dan kontekstual.

Kehadiran dosen BSA UIN Alauddin Makassar dalam forum strategis ini menjadi bukti nyata peran aktif civitas akademika dalam mendukung penguatan literasi keagamaan dan harmoni sosial, khususnya di Sulawesi Selatan. Hal ini juga mencerminkan komitmen Jurusan BSA untuk terlibat dalam pengembangan masyarakat secara lebih luas melalui pendekatan intelektual dan budaya.