UIN ONLINE - Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Informatika Mahasiswa (Lima) Washilah, melakukan seleksi terhadap 150 peserta, untuk mengikuti In House Tranning Journalistic, sekitar pukul 15.30 Wita, kemarin. Ritual tahunan lembaga pers mahasiswa, yang telah berdiri sejak tahun 1965 terus dilakukan untuk mencetak jurnalis yang islami. Para peserta, diwajibkan memakai baju koran, dengan tanda pengenal tulisan nama di gardus dan digantung di lehernya. Bukan hanya itu, para peserta diwajibkan memperlihatkan karya tulisnya, baik berbentuk cerita pendek, puisi, dan berita, sebagai prasyarat untuk kelulusan mereka dalam pelatihan yang akan digelar pada 2-4 November mendatang.
Dalam tahap seleksi ini, para peserta juga digiring keliling kampus tanpa menggunakan alas kaki, dan memasuki pos-pos yang telah disediakan oleh panitia, untuk menyeleksi peserta dan mengetahui bakatnya.
Ketua Umum UKM LIMA Washilah Periode 2012, Islamudin Dini, mengatakan bahwa, tahap ini dari tahun-ketahun dilakukan. "Hal ini untuk mengindentifikasi bakat para peserta dan sejauh mana integrasi mereka," kata Ciwa sapaan akrabnya di Redaksi Washilah kemarin. Lebih jauh lagi, dia mengatakan, bahwa Washilah, sangat siap mencetak para jurnalis yang islami. "Latar belakang kampus kita adalah Islam, makanya kami bertekad untuk mencetak jurnalis yang kreatif, idealis dan Islami," jelasnya.
Mahasiswa Jurnalistik semester akhir ini juga mengatakan bahwa, untuk pelatihannya kelak akan dipanggil pemateri dari media profesional. "Pematerinya nanti merupakan orang yang sudah lama bergelut di media profesional," kata dia.Sementara itu, salah satu peserta seleksi, Rifka, mahasiswa jurnalistik angkatan 2011, mengaku bangga bisa mengikuti seleksi tersebut. "Semoga saya bisa lulus dan bergabung di Washilah, saya sangat senang bisa mengikuti seleksi walau tidak menggunakan alas kaki mengelilingi kampus," katanya.