UIN Online – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar akan mengadakan bedah film Negeri 5 Menara, di Lecturer Theater (LT) Universitas ,Kamis (18/10) besok.
Acara yang berlangsung pada pukul 13.30 Wita itu, rencananya menghadirkan pembicara Pembantu Dekan I Bidang Akademik FAH, Dr H Barsihannur. Hal tersebut dibenarkan Ketua HMJ BSA, Ryan Pratama Putra. Ia mengatakan bedah film ini bertujuan memberi pemahaman kepada Mahasiswa bahwa kehidupan di pondok pesantren itu tidak sesuai dengan apa yang diberitakan selama ini.
“ Seperti apa yang digambarkan dalam film negeri 5 menara itu kenyataan, pondok pesantren itu sarang intelektual. Apalagi film ini mengandung pesan Man jadda wajjada”, paparnya.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk sosialisasi bahwa jurusan BSA itu ada di UIN. “ Selama ini orang hanya tahu tentang Pendidikan Bahasa Arab, padahal di UIN juga ada jurusan Bahasa dan Sastra Arab”, ungkap Mahasiswa Semester VII itu.
Rencananya selain peserta dari Mahasiswa UIN, mereka juga membuka untuk masyarakat umum. Termasuk mengundang perwakilan jurusan Bahasa Arab dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Sastra Arab dari Universitas Muslim Indonesia (UMI), dan Pendidikan Bahasa Arab dari Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh).
Negeri 5 Menara sendiri adalah sebuah film garapan Kompas Gramediaproduction bersama Million Pictures. Merupakan adaptasi dari novel best seller karya Ahmad Fuadi. Disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman, film ini mengambil lokasi syuting di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur, Sumatera Barat, Bandung, hingga London. Film ini dirilis pada 1 Maret 2012 lalu.
Selain dinilai mengangkat pesan moral , sutradara Affandi A Rachman juga menampilkan keindahan panorama di kota Bukit Tinggi dan danau Maninjau, Sumatera Barat. Film yang sarat dengan inspirasi tentang tekad, kerja keras, dan persaudaraan ini didukung bintang-bintang muda berbakat seperti Billy Sandy, Ernest Samudra, Rizki Ramdani, Jiofani Lubis, Aris Putra, dan Eriska Rein.
Karena itu melalui bedah film ini, kata Ryan , diharapkan mampu memberi inspirasi, apalagi film ini menggunakan Bahasa Arab yang notabene adalah bahasa resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “ Kami berharap Mahasiswa juga berperan aktif dalam perkembangan tekhnologi, terlebih kami adalah jurusan Bahasa dan Sastra Arab”, harapnya.