Charakter Building Training (CBT) merupakan pendidikan karakter pertama di Indonesia, terutama untuk tingkat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof DR HA Qadir Gassing HT MS, saat membuka peluncuran (Launching) program CBT di Auditorium Kampus II UIN Alauddin, Samata Gowa, Jumat, (05/10/2012). Menurut Rektor, program ini merupakan satu dari tiga program yang tergabung dalam Charakter Building Program (CBP) yang telah digagas Rektor beberapa tahun lalu. Selain CBT, dua program lainnya yang lebih dulu terealisasi adalah program Baca Tulis al-Quran (BTQ) dan pengembangan Intensifikasi Bahasa Asing (PIBA). “ Ketika mengikuti CBT ini, diharapkan anak-anakku sejenak hening untuk memikirkan perjalanan kalian khususnya selama berada di UIN”, harapnya. Rektor menambahkan, pendidikan karakter yang mulai dirintis UIN ini ternyata mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk sedikitnya sudah ada 12 STAIN di Indonesia Timur yang sudah memasukkan tawarannya dan mengaku tertarik dengan program ini. “ Apakah kita yang akan berkunjung kesana untuk melatih mentornya atau mereka yang akan datang kesini (UIN;red), nanti kita lihat”, ujarnya. Mengakhiri sambutannya, Rektor berharap ke depan melalui program ini mahasiswa diharapkan mampu menempa dirinya serta mencerdaskan dirinya melalui bantuan dosen. “ Dosen itu hanyalah penunjuk jalan, kalian masuk di UIN hatinya pasti masih bersih, maka terimalah CBT sebagai cahaya untuk menerangi hati kalian”, tuturnya. Sementara itu, Direktur CBP, Dr Moh Sabri AR mengatakan, sebagai kampus peradaban kita harus memiliki kaki, yaitu kaki kampus yang berdab. Ia menambahkan UIN telah membuat suatu sejarah,yang lama dirintis dan akhirnya tibalah waktunya hari ini. “ Karena dibalik kampus yang megah ada karakter yang mengalir", ujarnya. Pembukaan CBT sendiri dihadiri langsung oleh para peserta angkatan pertama CBT dari tujuh fakultas yang ada, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan, Para Dekan, Pembantu Dekan, serta para Mentor yang siap menjadi pembimbing nantinya. Rencananya para peserta ini akan dibimbing selama dua hari tiga malam dan selanjutnya akan dibina setiap minggu selama 21 minggu.