Dosen SPI Dr. Aksa Jadi Narasumber Talkshow Kepemudaan di UNM

  • 25 November 2025
  • 10:07 WITA
  • Administrator
  • Berita

Makassar, 22 November 2025 — Dosen Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Alauddin Makassar, Dr. Aksa, S.Pd., M.Pd., tampil sebagai narasumber pada gelaran Talkshow Manekawarna Peacetival yang mengusung tema “Pemuda yang Berbudaya dengan Tindakan Nyata untuk Dunia yang Damai.” Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 22 November 2025, pukul 13.00–15.00 WITA di Pelataran Gedung Phinisi Universitas Negeri Makassar (UNM).

Talkshow ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh LKIMB UNM dan sejumlah mitra, yang bertujuan menguatkan peran generasi muda dalam membangun budaya damai melalui tindakan nyata di lingkungan sosial. Program ini juga menjadi wadah dialog lintas komunitas untuk memperkenalkan nilai keberagaman, toleransi, dan kolaborasi pemuda.

Dalam penyampaian materinya, Dr. Aksa menyoroti peran strategis pemuda sebagai agen perubahan sosial. Ia menekankan bahwa keberagaman budaya di Indonesia harus dipahami sebagai kekuatan untuk memperkuat persatuan, bukan sebagai pemisah. Pemuda, menurutnya, perlu membangun kesadaran sejarah, karakter sosial, serta kemampuan berpikir kritis untuk ikut serta menciptakan ekosistem yang damai dan berkeadaban.

Talkshow turut menghadirkan narasumber lain seperti Eko Setiono, aktivis pemuda Buddhis, dan Rijal System, content creator sekaligus CEO Bedabaik. Kehadiran para narasumber lintas latar belakang ini memperkaya ruang diskusi dan memberikan perspektif komprehensif tentang praktik budaya damai dalam kehidupan masyarakat.

Acara dipandu oleh Nur Arifah, Sekretaris Biro Pendidikan dan Pelatihan LKIMB UNM, yang memastikan jalannya dialog tetap interaktif dan inspiratif. Peserta mendapatkan banyak wawasan tentang pentingnya harmoni sosial, strategi membangun komunikasi lintas budaya, serta keterampilan pemuda dalam merawat perdamaian melalui aksi konkret.

Kegiatan Manekawarna Peacetival ditutup dengan ajakan kepada seluruh peserta untuk menjadi bagian dari gerakan pemuda berbudaya yang berkomitmen menjaga kedamaian di lingkungan masing-masing, sebagai wujud kontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa.