GOWA – 20 November 2025 — Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan (HIMAJIP) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar sukses menyelenggarakan Diskusi Publik bertema “Perpustakaan dalam Kacamata Politik Indonesia: Sistem, Relasi Kuasa, dan Dinamika Kekuasaan.” Kegiatan ini berlangsung di Lecture Theatre (LT) Fakultas Adab dan Humaniora, Kampus II UIN Alauddin Makassar, dan mendapatkan antusiasme tinggi dari ratusan mahasiswa serta pegiat literasi.
Acara
dibuka secara resmi melalui Opening Speech oleh Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora, Prof. Dr. H. Barsihannor, M.Ag., yang menyampaikan apresiasi
terhadap inisiatif mahasiswa mengangkat isu politik dalam dunia kepustakawanan.
Menurutnya, perpustakaan tidak bisa dilepaskan dari dinamika kekuasaan dan
kebijakan publik. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan, Dr. Saenal Abidin, S.I.P., M.Hum., yang mewakili Ketua Jurusan.
Ia menegaskan pentingnya forum akademik seperti ini untuk memperluas perspektif
mahasiswa, tidak hanya dalam aspek teknis, tetapi juga dalam konteks sosial dan
politik yang melingkupi perpustakaan.
Diskusi
ini digagas dari refleksi kritis HIMAJIP terhadap persepsi umum yang
menempatkan perpustakaan sebagai ruang netral dalam dunia ilmu pengetahuan. Melalui
forum ini, panitia berupaya membuka pandangan baru bahwa perpustakaan juga
bergerak dalam pusaran sistem politik, relasi kuasa, dan kepentingan kebijakan
yang kerap memengaruhi pengelolaan informasi dan akses literasi.
Pada
sesi paparan awal, hadir dua narasumber utama: Abdul Rahmad, S.IP (Pustakawan
Universitas Bosowa Makassar) dan Cici Nurmianty, S.IP (Pustakawan STKIP Andi
Matappa Pangkep). Keduanya mengupas tantangan idealisme profesi pustakawan di
tengah tuntutan birokrasi serta realitas kebijakan yang tidak jarang membatasi
ruang gerak kelembagaan perpustakaan.
Diskusi
semakin hidup saat Taufik Al Akram memandu jalannya acara sebagai host. Pada
sesi panel, tampil tiga figur dengan perspektif berbeda: Kaharullah, S.E., M.M.
(Pustakawan Dispusip Sulsel) yang memaparkan pandangan birokrasi pemerintah, Ayu
Trysnawati, S.IP., M.IP. (Dosen Ilmu Perpustakaan UINAM) yang memberi analisis
akademik terhadap politik pengetahuan, serta Afzazul Rahman, S.IP., M.IP.
(Pengelola Perpustakaan Abdurrasyid Dg. Lurang) yang membawa perspektif akar
rumput dari dunia perpustakaan komunitas. Keterlibatan mahasiswa dalam sesi
tanya jawab turut memperkaya dinamika diskusi dengan pandangan kritis dan
analitis kalangan intelektual muda.
Melalui
kegiatan ini, HIMAJIP UINAM berharap dapat menghadirkan diskursus baru yang
lebih matang tentang posisi perpustakaan dalam sistem sosial-politik Indonesia.
Forum ini sekaligus mendorong lahirnya generasi pustakawan yang tidak hanya
kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan kritis terhadap struktur
kekuasaan dan kebijakan yang membentuk ekosistem literasi nasional.

