Dosen SPI Jadi Narasumber dalam Refleksi Etika Siri’ Na Pacce di Malino

  • 28 April 2025
  • 09:31 WITA
  • Administrator
  • Berita

Malino, 26 April 2025 — Dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Dr. Syamhari, S.Pd., M.Pd., tampil sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan bertajuk Refleksi Etika dalam Siri' Na Pacce yang diselenggarakan di New Tosil Malino, Kabupaten Gowa.

Acara ini merupakan bagian dari program Maujud Budaya yang diinisiasi oleh Yayasan Mitologi Bumi Sulawesi, bertujuan untuk mengangkat kembali nilai-nilai etika lokal Siri' na Pacce sebagai fondasi karakter dan moralitas masyarakat Sulawesi Selatan di era modern.

Dalam paparannya, Dr. Syamhari menegaskan bahwa etika Siri’ na Pacce bukan sekadar tradisi, melainkan representasi nyata dari konsep etika komunal yang telah lama berakar dalam budaya Bugis-Makassar. “Siri’ itu tentang harga diri, sedangkan Pacce menggambarkan empati sosial yang tinggi. Keduanya membentuk etos solidaritas dan integritas masyarakat kita," ujar akademisi yang dikenal aktif dalam kajian budaya ini.

Acara ini juga menghadirkan pembicara lain, yakni Drs. H. Andi Mahrus, M.Si. (Penulis dan Sastrawan) serta Ahmad Pidris Zain (Ketua Yayasan Budaya Bugis - Makassar), dengan moderator Faisal Andi Saransi R.K.. Para narasumber mengupas berbagai dimensi Siri' na Pacce, dari perspektif sosiologi budaya, sastra, hingga pendidikan karakter.

Diselenggarakan secara gratis dengan kuota terbatas, acara ini menarik antusiasme luas dari kalangan mahasiswa, pegiat budaya, akademisi, hingga masyarakat umum. Selain seminar, peserta juga diberikan kesempatan untuk camping di area New Tosil Malino, menambah pengalaman berkesan dalam suasana alam terbuka.

Sebagai tambahan nilai, peserta mendapatkan sertifikat digital setelah mengisi link kehadiran yang tersedia. Kegiatan ini juga disiarkan secara live streaming, memungkinkan audiens yang lebih luas untuk berpartisipasi.

Keterlibatan Dr. Syamhari dalam kegiatan ini menunjukkan konsistensi dosen FAH UIN Alauddin Makassar dalam mengaplikasikan pendekatan integratif antara ilmu, budaya, dan pendidikan karakter, sejalan dengan teori pendidikan berbasis budaya (cultural-based education) yang menekankan pentingnya konteks lokal dalam pembentukan nilai dan identitas peserta didik.

Dengan kehadiran akademisi seperti Dr. Syamhari, diharapkan nilai-nilai luhur seperti Siri’ na Pacce dapat terus hidup dan menjadi pilar dalam pembangunan sosial dan pendidikan di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.