Malino, 26 April 2025 — Dosen Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Dr. Syamhari, S.Pd., M.Pd., tampil sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan bertajuk Refleksi Etika dalam Siri' Na Pacce yang diselenggarakan di New Tosil Malino, Kabupaten Gowa.
Acara
ini merupakan bagian dari program Maujud Budaya yang diinisiasi oleh Yayasan
Mitologi Bumi Sulawesi, bertujuan untuk mengangkat kembali nilai-nilai etika
lokal Siri' na Pacce sebagai fondasi karakter dan moralitas masyarakat Sulawesi
Selatan di era modern.
Dalam
paparannya, Dr. Syamhari menegaskan bahwa etika Siri’ na Pacce bukan sekadar
tradisi, melainkan representasi nyata dari konsep etika komunal yang telah lama
berakar dalam budaya Bugis-Makassar. “Siri’ itu tentang harga diri, sedangkan
Pacce menggambarkan empati sosial yang tinggi. Keduanya membentuk etos
solidaritas dan integritas masyarakat kita," ujar akademisi yang dikenal
aktif dalam kajian budaya ini.
Acara
ini juga menghadirkan pembicara lain, yakni Drs. H. Andi Mahrus, M.Si. (Penulis
dan Sastrawan) serta Ahmad Pidris Zain (Ketua Yayasan Budaya Bugis - Makassar),
dengan moderator Faisal Andi Saransi R.K.. Para narasumber mengupas berbagai
dimensi Siri' na Pacce, dari perspektif sosiologi budaya, sastra, hingga
pendidikan karakter.
Diselenggarakan
secara gratis dengan kuota terbatas, acara ini menarik antusiasme luas dari
kalangan mahasiswa, pegiat budaya, akademisi, hingga masyarakat umum. Selain
seminar, peserta juga diberikan kesempatan untuk camping di area New Tosil
Malino, menambah pengalaman berkesan dalam suasana alam terbuka.
Sebagai
tambahan nilai, peserta mendapatkan sertifikat digital setelah mengisi link
kehadiran yang tersedia. Kegiatan ini juga disiarkan secara live streaming,
memungkinkan audiens yang lebih luas untuk berpartisipasi.
Keterlibatan
Dr. Syamhari dalam kegiatan ini menunjukkan konsistensi dosen FAH UIN Alauddin
Makassar dalam mengaplikasikan pendekatan integratif antara ilmu, budaya, dan
pendidikan karakter, sejalan dengan teori pendidikan berbasis budaya
(cultural-based education) yang menekankan pentingnya konteks lokal dalam
pembentukan nilai dan identitas peserta didik.
Dengan
kehadiran akademisi seperti Dr. Syamhari, diharapkan nilai-nilai luhur seperti
Siri’ na Pacce dapat terus hidup dan menjadi pilar dalam pembangunan sosial dan
pendidikan di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.