Gowa, 13 November 2025 — Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar sukses menyelenggarakan kegiatan Visiting Lecturer yang menghadirkan dosen tamu dari Program Studi SPI IAIN Parepare. Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi kerja sama akademik antara kedua institusi dalam memperkuat pengembangan ilmu sejarah, budaya, dan filsafat Islam di Nusantara.
Acara yang berlangsung di
Lecture Theater (LT) Fakultas Adab dan Humaniora ini dihadiri oleh dosen,
mahasiswa, serta civitas akademika Prodi SPI. Kegiatan dimulai pukul 13.30 WITA
dan dibuka oleh Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam, Chaerul Mundzir
Mochtar Lutfi, M.Hum., yang dalam sambutannya menekankan bahwa kolaborasi
lintas kampus merupakan upaya strategis untuk memperkaya wawasan intelektual
mahasiswa serta memperkuat jejaring akademik antarprodi.
Adapun tema yang
diangkat, “Falsafah Hidup Suku Bugis di Era Modernisasi”, dibawakan oleh Dr.
Ahmad Yani, M.Hum. dan Dr. Musyarif, M.Ag. dari IAIN Parepare. Dalam
pemaparannya, Dr. Ahmad Yani menguraikan bahwa falsafah hidup masyarakat Bugis
berlandaskan nilai-nilai utama seperti siri’, pesse, dan reso. Nilai-nilai
tersebut tidak hanya membentuk karakter sosial masyarakat Bugis, tetapi juga
menjadi pedoman moral yang tetap relevan di tengah perubahan besar akibat
modernisasi. Ia menegaskan bahwa modernisasi dapat berjalan beriringan dengan
kearifan lokal apabila masyarakat tetap menjunjung tinggi nilai budaya mereka.
Sementara itu, Dr.
Musyarif memaparkan dinamika transformasi budaya yang dialami generasi muda
Bugis di tengah arus globalisasi. Ia mengajak mahasiswa untuk memahami bahwa
kearifan lokal bukanlah penghalang kemajuan, melainkan fondasi untuk memperkuat
identitas dan integritas moral bangsa. Menurutnya, generasi muda Bugis perlu
memadukan nilai-nilai leluhur dengan kemampuan adaptif terhadap perkembangan
zaman.
Antusiasme peserta tampak
dari diskusi yang berlangsung dinamis. Mahasiswa SPI mengajukan berbagai
pertanyaan terkait relevansi siri’ na pesse dengan etika Islam serta penerapan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sosial modern. Kegiatan ini menjadi ruang
inspiratif yang mempertemukan perspektif sejarah, budaya, dan nilai keislaman
dalam satu forum akademik yang produktif.
Pada kesempatan yang
sama, dilakukan pula penyerahan medali dan sertifikat OSINAS (Olimpiade Sejarah
Nasional) kepada mahasiswa SPI UIN Alauddin Makassar yang berprestasi di
tingkat nasional. Prosesi penyerahan dilakukan oleh Ketua Jurusan SPI dan
disaksikan langsung oleh dosen tamu dari IAIN Parepare. Momen tersebut menjadi
bentuk apresiasi terhadap pencapaian mahasiswa sekaligus motivasi bagi seluruh
peserta untuk terus berprestasi dalam bidang akademik.
Sebagai penutup kegiatan,
rombongan IAIN Parepare melakukan kunjungan ke Museum Prodi Sejarah Peradaban
Islam. Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi tamu untuk menyaksikan ragam
koleksi artefak sejarah dan budaya yang dikelola oleh mahasiswa dan dosen SPI.
Museum tersebut menjadi sarana pembelajaran penting dalam melestarikan warisan
sejarah Islam di Sulawesi Selatan.
Kegiatan Visiting
Lecturer ini semakin mempererat hubungan kelembagaan antara UIN Alauddin
Makassar dan IAIN Parepare, sekaligus memperluas jejaring akademik dalam bidang
sejarah dan kebudayaan Islam. Melalui kegiatan kolaboratif semacam ini,
mahasiswa diharapkan semakin mampu memahami nilai-nilai budaya lokal dan
mengintegrasikannya dengan tantangan modernisasi tanpa kehilangan identitas
keislaman dan keindonesiaan.

