SPI UIN Alauddin Makassar Tampilkan Tiga Riset Unggulan pada ADIA Annual International Conference 2025 di Surakarta

  • 25 Juli 2025
  • 10:19 WITA
  • Administrator
  • Berita

Surakarta, 23 Juli 2025 — Pelaksanaan ADIA Annual International Conference (AIC) 2025 yang dipusatkan di UIN Raden Mas Said Surakarta menjadi momentum penting bagi sivitas akademika lintas perguruan tinggi di Indonesia. Mengusung tema besar “Cultural Resilience and Digital Literacy for a Diverse Society”, konferensi ini berlangsung selama lima hari dengan menampilkan berbagai riset yang menyoroti ketahanan budaya serta literasi digital dalam masyarakat multikultural.

Pada Rabu, 23 Juli 2025, berlangsung sesi Parallel Session yang dibagi menjadi dua bentuk—offline dan online—dimulai sejak pukul 08.00 hingga 12.30 WIB. Dalam sesi ini, Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar tampil aktif dengan mempresentasikan tiga riset kolaboratif dosen dan mahasiswa yang mengangkat nilai-nilai budaya lokal dan transformasi sosial keagamaan di Sulawesi Selatan.

Riset pertama berjudul "Reaktualisasi Kearifan Lokal Mappatabe' dalam Membangun Moderasi Beragama pada Masyarakat Bugis", merupakan karya gabungan dari Prof. Dr. M. Dahlan. M, M.Ag., Ibu Mastanning, M.Hum., Jusmiati, M.Hum., Muh. Ilham Majid Dohe, M.Hum., dan Sitti Maryam. Kajian ini menegaskan pentingnya pelestarian nilai Mappatabe’ sebagai instrumen budaya yang potensial dalam mendukung sikap toleran dan moderat dalam kehidupan beragama masyarakat Bugis.

Riset kedua, bertajuk "The Shift from Langgar to Madrasa: Contestation and Institutional Transformation of Islamic Education in South Sulawesi (1900–1942)", dipresentasikan oleh Dr. Susmihara, M.Pd., Prof. Dr. H. Hasaruddin, S.Ag., M.Ag., Chaerul Mundzir, M.Hum., Muhammad Husni, M.Hum., dan Sitti Nurunnisa Maulida A. Penelitian ini menelusuri dinamika transisi lembaga pendidikan Islam tradisional ke bentuk formal pada masa kolonial, serta pengaruhnya terhadap wacana keagamaan dan pendidikan Islam modern.

Sementara itu, penelitian ketiga yang berjudul "Tradisi Syukuran Barajama' dalam Kehidupan Masyarakat di Kecamatan Polongbangkeng Kabupaten Takalar" merupakan karya dari St. Maisyah Nur Ali, M.Hum., Elza Ramona, M.Hum., dan Riswandi, M.Hum. Riset ini mendokumentasikan praktik budaya lokal yang menggabungkan dimensi spiritualitas dan solidaritas sosial dalam tradisi masyarakat Bugis-Makassar.

Meski diselenggarakan secara daring, sesi diskusi berlangsung interaktif dan dinamis. Elita Ulfiana, S.S., M.A. bertugas sebagai moderator dan Afrizal sebagai notulen. Peserta dari berbagai perguruan tinggi antusias memberikan tanggapan dan pertanyaan, mencerminkan tingginya minat terhadap integrasi budaya lokal dalam pengembangan keilmuan sejarah dan budaya Islam.

Partisipasi aktif Prodi SPI UIN Alauddin Makassar dalam forum ilmiah bertaraf internasional ini menunjukkan komitmen nyata dalam penguatan riset berbasis nilai lokal dan digitalisasi, serta kontribusi konkret dalam membangun masyarakat akademik yang inklusif, moderat, dan tangguh menghadapi dinamika global.