Gowa, 17 Juli 2025 — Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali menyelenggarakan Upacara Hari Kesadaran Nasional yang dilangsungkan di Lapangan Utama Kampus Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini menjadi agenda rutin yang diikuti oleh jajaran pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa sebagai bentuk komitmen terhadap nasionalisme, kedisiplinan, dan nilai-nilai kebangsaan.
Upacara kali ini
mengangkat tema: “Meneguhkan Visi Misi Institusi melalui Elemen Pancacita sebagai
Pilar Penguatan Karakter ASN dan Civitas Akademika.” Pancacita merupakan visi
strategis Rektor UIN Alauddin Makassar yang menjadi pedoman kolektif dalam
membangun kampus yang unggul, kompetitif, dan berkarakter.
Bertindak sebagai
Inspektur Upacara, Prof. Dr. H. Barsihannor, M.Ag., Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora, menyampaikan amanah reflektif yang menggugah kesadaran seluruh
peserta. Dalam pesannya, Prof. Barsihannor menekankan pentingnya arah dan
tujuan yang jelas dalam menjalani kehidupan, bukan semata soal kecepatan dalam
bergerak. “Banyak orang yang punya agenda, tetapi tidak tahu ke mana arahnya.
Maka dia tidak akan sampai pada tujuan,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti
pentingnya orientasi prestasi dalam bekerja. “Hidup ini bukan tentang siapa yang
menduduki kursi, tetapi siapa yang mampu menghasilkan prestasi. Jabatan tidak
berarti tanpa kontribusi. Bahkan, seorang petugas keamanan bisa lebih berharga
jika menciptakan rasa aman dan damai di lingkungan kerja,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof.
Barsihannor mengajak seluruh sivitas akademika UIN Alauddin untuk membangun
kinerja yang berorientasi pada hasil nyata dan berdaya saing. “Yang dibutuhkan
saat ini adalah kerja produktif, agenda futuristik, serta mental berkarakter
agar lembaga kita terus maju sepanjang zaman,” ujarnya.
Apel ini sekaligus
menjadi momentum evaluasi dan refleksi terhadap kinerja sivitas akademika dalam
mendukung program Merdeka Belajar dan transformasi pendidikan tinggi yang
berbasis religiusitas, moderasi, dan keberadaban. Kegiatan ditutup dengan doa
dan sesi foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan solidaritas dalam
membangun masa depan Indonesia melalui pendidikan bermutu.