Dekan FAH Tekankan Visi-Misi Institusi pada Upacara Hari Kesadaran Nasional

  • 18 Juli 2025
  • 10:38 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 17 Juli 2025 — Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali menyelenggarakan Upacara Hari Kesadaran Nasional yang dilangsungkan di Lapangan Utama Kampus Samata, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini menjadi agenda rutin yang diikuti oleh jajaran pimpinan universitas, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa sebagai bentuk komitmen terhadap nasionalisme, kedisiplinan, dan nilai-nilai kebangsaan.

Upacara kali ini mengangkat tema: “Meneguhkan Visi Misi Institusi melalui Elemen Pancacita sebagai Pilar Penguatan Karakter ASN dan Civitas Akademika.” Pancacita merupakan visi strategis Rektor UIN Alauddin Makassar yang menjadi pedoman kolektif dalam membangun kampus yang unggul, kompetitif, dan berkarakter.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Prof. Dr. H. Barsihannor, M.Ag., Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, menyampaikan amanah reflektif yang menggugah kesadaran seluruh peserta. Dalam pesannya, Prof. Barsihannor menekankan pentingnya arah dan tujuan yang jelas dalam menjalani kehidupan, bukan semata soal kecepatan dalam bergerak. “Banyak orang yang punya agenda, tetapi tidak tahu ke mana arahnya. Maka dia tidak akan sampai pada tujuan,” ungkapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya orientasi prestasi dalam bekerja. “Hidup ini bukan tentang siapa yang menduduki kursi, tetapi siapa yang mampu menghasilkan prestasi. Jabatan tidak berarti tanpa kontribusi. Bahkan, seorang petugas keamanan bisa lebih berharga jika menciptakan rasa aman dan damai di lingkungan kerja,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prof. Barsihannor mengajak seluruh sivitas akademika UIN Alauddin untuk membangun kinerja yang berorientasi pada hasil nyata dan berdaya saing. “Yang dibutuhkan saat ini adalah kerja produktif, agenda futuristik, serta mental berkarakter agar lembaga kita terus maju sepanjang zaman,” ujarnya.

Apel ini sekaligus menjadi momentum evaluasi dan refleksi terhadap kinerja sivitas akademika dalam mendukung program Merdeka Belajar dan transformasi pendidikan tinggi yang berbasis religiusitas, moderasi, dan keberadaban. Kegiatan ditutup dengan doa dan sesi foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan solidaritas dalam membangun masa depan Indonesia melalui pendidikan bermutu.