Gowa, 4 Juli 2024 – Mahasiswa
jurusan Sejarah Peradaban Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin
Makassar melakukan kunjungan edukatif ke Makam Raja Gowa Tallo sebagai bagian
dari program kuliah lapangan mereka. Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam
pemahaman mahasiswa mengenai sejarah dan budaya Kerajaan Gowa Tallo yang
memiliki peran penting dalam perkembangan peradaban di Sulawesi Selatan.
Rombongan mahasiswa yang
didampingi oleh beberapa dosen ini disambut dengan hangat oleh juru kunci makam
yang memberikan penjelasan rinci tentang sejarah dan keunikan makam tersebut.
Selain mengunjungi makam, mahasiswa juga diajak untuk mengeksplorasi
situs-situs bersejarah lainnya yang berhubungan dengan Kerajaan Gowa Tallo.
Dosen pembimbing, Mastanning, M. Hum., dan Dra. Nuraeni S, S.S, menjelaskan
bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari metode pembelajaran kontekstual yang
memungkinkan mahasiswa untuk melihat langsung bukti-bukti sejarah. “Dengan
mengunjungi situs bersejarah, mahasiswa dapat merasakan pengalaman belajar yang
lebih nyata dan mendalam, sehingga pemahaman mereka tentang sejarah menjadi
lebih komprehensif,” ujarnya.
Para mahasiswa terlihat antusias
mengikuti setiap sesi kunjungan dan aktif bertanya kepada pemandu. Salah satu
mahasiswa, Nur Adia, mengungkapkan bahwa kunjungan ini sangat bermanfaat
baginya. “Melihat langsung makam dan mendengar cerita-cerita sejarah dari juru
kunci memberikan saya perspektif baru yang tidak saya dapatkan dari buku teks,”
katanya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan
pengalaman belajar yang berbeda dan lebih mendalam bagi para mahasiswa. Dengan
terjun langsung ke lapangan, mahasiswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih
luas dan mendalam mengenai sejarah peradaban Islam di Sulawesi Selatan. Ini
juga diharapkan dapat menumbuhkan minat yang lebih besar terhadap studi sejarah
dan budaya lokal.
Kegiatan kuliah lapangan ini
diharapkan dapat terus dilakukan di masa mendatang dengan tujuan untuk terus
memperkaya wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam bidang sejarah peradaban,
serta menumbuhkan rasa cinta dan penghargaan terhadap warisan budaya bangsa.
Fakultas dan para dosen berharap program seperti ini bisa menjadi agenda rutin
untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih komprehensif dan kontekstual.