Makassar, 1 Desember 2025 — Salah satu dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, Awal Wahyudi, M.A., dipercaya menjadi juri pada lomba pidato Bahasa Arab dalam ajang Pentas Budaya Arab se-Sulawesi Selatan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Sastra Asia Barat (HIMASAB), Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin.
Acara berlangsung pada
Senin, 1 Desember 2025, di Aula Prof. Mattulada, Fakultas Ilmu Budaya UNHAS,
dan diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kampus dan sekolah yang memiliki
minat kuat terhadap bahasa dan kebudayaan Arab. Para peserta menampilkan
kemampuan terbaik mereka dalam bidang retorika, artikulasi, serta pemahaman
terhadap materi pidato yang dibawakan.
Panitia kegiatan
menyampaikan bahwa kehadiran Awal Wahyudi sebagai juri memberikan nilai tambah
penting bagi proses penilaian kompetisi. Pengalaman beliau sebagai akademisi
sekaligus praktisi pengajaran retorika Bahasa Arab dinilai mampu memberikan
penilaian yang objektif dan bermanfaat bagi perkembangan kemampuan peserta.
Dalam kesempatan
tersebut, Awal Wahyudi, M.A., mengapresiasi antusiasme para peserta dan peran
mahasiswa dalam menghidupkan budaya Arab melalui kegiatan-kegiatan kreatif. Ia
menegaskan bahwa lomba pidato tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga
sarana untuk mengasah kepercayaan diri, kemampuan berbicara di depan publik,
dan pemahaman yang lebih dalam terhadap bahasa Arab sebagai bahasa ilmu dan
peradaban.
Pentas Budaya Arab
se-Sulawesi Selatan tahun ini juga menampilkan berbagai cabang kegiatan
lainnya, seperti pembacaan puisi Arab, musik, dan tarian bernuansa Timur
Tengah, sehingga menjadi ruang kolaborasi lintas kampus sekaligus memperkuat
jaringan persaudaraan akademik.
Keterlibatan dosen BSA
UIN Alauddin Makassar dalam kegiatan ini menegaskan komitmen prodi dan fakultas
dalam mendukung pengembangan kajian bahasa dan budaya Arab di Sulawesi Selatan,
serta mempererat hubungan akademik antara UIN Alauddin Makassar dan Universitas
Hasanuddin.

