Makassar, 3 November 2025 — Pimpinan Program Studi di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar turut berpartisipasi dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan KKN Non-Reguler yang digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Alauddin Makassar. Acara berlangsung di Hotel Alauddin Makassar pada Senin, 3 November 2025.
Kegiatan ini dihadiri
oleh berbagai unsur pimpinan fakultas, ketua jurusan, serta dosen pembimbing
lapangan dari berbagai program studi. FGD bertujuan untuk merumuskan arah dan
model pengembangan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Non-Reguler agar lebih
adaptif terhadap kebutuhan masyarakat sekaligus relevan dengan capaian
pembelajaran mahasiswa.
Dalam diskusi tersebut,
berbagai masukan dan pandangan konstruktif disampaikan oleh peserta, termasuk
dari kalangan pimpinan program studi FAH. Salah satu di antaranya, Ketua
Jurusan Bahasa dan Sastra Arab (BSA), menekankan pentingnya integrasi
nilai-nilai kebahasaan dan budaya Arab dalam kegiatan pengabdian masyarakat,
terutama di wilayah yang memiliki potensi pengembangan literasi keislaman dan
pendidikan berbasis pesantren.
“Mahasiswa BSA siap
berkontribusi dalam program KKN yang mengedepankan kolaborasi lintas disiplin.
Dengan menggabungkan aspek bahasa, budaya, dan nilai-nilai Islam, KKN dapat
menjadi wadah pengabdian yang lebih bermakna bagi masyarakat,” ujarnya.
FGD ini juga menghasilkan
sejumlah rekomendasi strategis, antara lain terkait penyusunan mekanisme
pelaksanaan KKN Non-Reguler, sistem pendampingan, model penilaian berbasis
kompetensi, serta upaya memperkuat sinergi antara universitas dengan mitra
eksternal, seperti pemerintah daerah, pesantren, dan lembaga sosial.
Melalui kegiatan ini,
LP2M berharap agar UIN Alauddin Makassar dapat terus mengembangkan model
pengabdian masyarakat yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan, sejalan
dengan visi universitas sebagai pusat pengembangan peradaban Islam yang
rahmatan lil ‘alamin.

