Prof. Dr. Hj. Gustia Tahir, M.Ag Resmi Sandang Jabatan Guru Besar pada Bidang Kepakaran Eco Sufisme

  • 24 Oktober 2025
  • 09:43 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 23 Oktober 2025 — Kabar membanggakan kembali datang dari Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Salah satu dosen terbaiknya, Prof. Dr. Hj. Gustia Tahir, M.Ag, resmi menerima Surat Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen menjadi Guru Besar dalam rumpun Ilmu Agama, periode I Tahun 2025.

Dalam SK tersebut, Prof. Gustia Tahir dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Eco Sufisme, sebuah bidang kajian yang memadukan tasawuf dengan etika ekologi berbasis spiritualitas Islam. Penetapan ini menjadi kontribusi penting dalam pengembangan ilmu keislaman kontemporer, sekaligus memperkuat posisi UIN Alauddin Makassar sebagai perguruan tinggi yang aktif mendorong keberlanjutan ilmu dan riset keagamaan.

Penyerahan KMA Guru Besar dilaksanakan secara simbolis oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., kepada 94 dosen Kementerian Agama yang ditetapkan sebagai Guru Besar dari berbagai perguruan tinggi agama di Indonesia. Prosesi ini berlangsung pada Kamis, 23 Oktober 2025, secara hybrid, dipusatkan di Kantor Kementerian Agama RI dan diikuti secara daring oleh para penerima SK di seluruh Indonesia.

Di UIN Alauddin Makassar, prosesi penyerahan SK dilakukan secara serentak melalui Zoom Meeting di Ruang Senat Rektorat Lantai 4. Setelah penyerahan simbolis dari Menteri Agama, Wakil Rektor I UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Kamaluddin Abunawas, M.Ag, menyerahkan secara langsung SK Guru Besar tersebut kepada tujuh dosen yang berhasil meraih jabatan akademik tertinggi, termasuk Prof. Gustia Tahir.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Gustia Tahir menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan semua pihak. Menurutnya, capaian ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga amanah keilmuan untuk terus mengabdi melalui tridharma perguruan tinggi—pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi sivitas akademika Fakultas Adab dan Humaniora serta seluruh keluarga besar UIN Alauddin Makassar. Dengan bertambahnya guru besar di lingkungan kampus, diharapkan kualitas akademik, inovasi riset, serta kontribusi keilmuan terus berkembang dan memberi manfaat luas bagi umat, bangsa, dan peradaban.