Mahasiswa SPI Ikuti Seminar Edukasi Museum di Museum La Galigo

  • 16 Oktober 2025
  • 09:27 WITA
  • Administrator
  • Berita

Makassar, 15 Oktober 2025 — Suasana penuh semangat dan antusiasme mewarnai kegiatan Seminar Umum Edukasi Museum yang digelar di salah satu ruang pertemuan Museum La Galigo, kompleks Benteng Fort Rotterdam, Makassar, Rabu (15/10/2025). Acara bertema “Museum Menjembatani Masa Lalu dan Masa Depan” ini merupakan inisiatif Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan bekerja sama dengan UPT Museum dan Taman Budaya, dengan tujuan memperkuat literasi sejarah dan kebudayaan di kalangan generasi muda.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, akademisi, hingga pegiat budaya. Salah satu yang turut berpartisipasi aktif adalah mahasiswa Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar. Kehadiran mereka menjadi bentuk nyata keterlibatan akademisi muda dalam mendukung pelestarian sejarah dan kebudayaan lokal melalui kegiatan edukatif di luar kampus.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Panitia UPT Museum La Galigo, yang menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan narasumber atas partisipasinya. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mengubah paradigma masyarakat terhadap museum — dari sekadar tempat penyimpanan benda kuno menjadi ruang pembelajaran dan inovasi budaya.

Seminar ini juga menampilkan sambutan simbolis yang menyinggung visi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi, yang dikenal memiliki komitmen tinggi terhadap pelestarian warisan budaya daerah. Spanduk kegiatan menampilkan potret keduanya dengan pesan inspiratif: “Museum tidak hanya menjaga masa lalu, tetapi membentuk arah kebudayaan masa depan.”

Materi seminar disampaikan oleh narasumber berpengalaman di bidang kebudayaan dan pengelolaan museum. Dalam paparannya, ia menjelaskan peran museum sebagai lembaga edukatif yang berfungsi sebagai “jembatan waktu” yang menghubungkan peradaban masa lampau dengan generasi masa kini dan mendatang. Narasumber juga menekankan pentingnya inovasi digital dalam pengelolaan museum, seperti penerapan teknologi interaktif, digitalisasi koleksi, dan kolaborasi lintas bidang agar museum tetap relevan di era modern.

Mahasiswa SPI UIN Alauddin Makassar tampak aktif berpartisipasi dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Mereka mengajukan pertanyaan seputar strategi pelestarian benda-benda bersejarah, cara meningkatkan minat masyarakat terhadap museum, serta peluang kolaborasi antara lembaga pendidikan dan museum dalam riset kebudayaan. Setiap pertanyaan dijawab dengan penuh antusias oleh narasumber, yang juga mendorong mahasiswa untuk terus terlibat dalam kegiatan pelestarian sejarah di wilayah Sulawesi Selatan.

Dengan terselenggaranya Seminar Umum Edukasi Museum ini, Museum La Galigo menegaskan komitmennya sebagai lembaga kebudayaan yang tidak hanya melestarikan warisan sejarah, tetapi juga mengedukasi publik tentang pentingnya memahami identitas dan nilai-nilai luhur bangsa. Bagi mahasiswa SPI UIN Alauddin Makassar, kegiatan ini menjadi pengalaman berharga untuk memperluas wawasan dan menumbuhkan semangat menjaga warisan sejarah Indonesia.