Gowa, 3 Oktober 2025 – Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar menjadi tuan rumah sebuah acara bersejarah yang melibatkan UPT. Monumen Mandala dan Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam kesempatan ini, pihak Monumen Mandala secara resmi menyerahkan dua karya penting berupa Buku Pahlawan Nasional Sulawesi Selatan dan Buku Registrasi Museum Monumen Mandala. Buku-buku tersebut diterima langsung oleh Dr. Muhammad Arif, S.Hum., M.Hum. Sekretaris Jurusan Sejarah Peradaban Islam.
Penyerahan dua buku ini
menandai kerja sama erat antara institusi pendidikan tinggi dan lembaga
kebudayaan dalam upaya memperkuat pelestarian sejarah. Buku Pahlawan Nasional
Sulawesi Selatan berisi biografi serta kisah perjuangan tokoh-tokoh asal Sulsel
yang telah mendapat gelar Pahlawan Nasional. Kehadirannya di lingkungan
akademik diharapkan menjadi inspirasi sekaligus rujukan ilmiah bagi mahasiswa
untuk memahami nilai-nilai kepahlawanan bangsa.
Sementara itu, Buku
Registrasi Museum Monumen Mandala berperan sebagai catatan resmi mengenai
koleksi museum, mulai dari artefak perjuangan, dokumen bersejarah, hingga benda
peninggalan yang mencerminkan semangat rakyat Sulawesi Selatan dalam
mempertahankan kemerdekaan. Buku ini menjadi instrumen penting dalam tata
kelola museum yang profesional, transparan, dan sesuai standar nasional
permuseuman.
Dalam sambutannya, Dr.
Muhammad Arif menyampaikan apresiasi atas penyerahan buku berharga tersebut.
Menurutnya, sejarah bukan sekadar masa lalu, melainkan fondasi pembentukan
karakter generasi kini. “Buku ini bukan sekadar catatan, tetapi pengingat bahwa
perjuangan para pahlawan adalah sumber kekuatan moral yang harus kita warisi.
Kehadirannya akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti di
kampus,” ungkapnya.
Momentum ini diharapkan
menjadi awal dari kolaborasi lebih luas dalam penelitian, publikasi, serta
pelestarian sejarah. Sumbangan buku tersebut menegaskan komitmen bersama untuk
menjaga agar warisan perjuangan bangsa tetap hidup di tengah generasi penerus.