Wadek II FAH Jadi Moderator Seminar Internasional Pustakawan tentang AI dan Literasi

  • 25 Agustus 2025
  • 11:35 WITA
  • Administrator
  • Berita

Makassar, 24 Agustus 2025 – Wakil Dekan II Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar, Dr. Irvan Muliyadi, S.Ag., S.S., M.A., dipercaya menjadi moderator dalam kegiatan Seminar Internasional Pustakawan bertajuk “Collaboration between Artificial Intelligence and Librarian in Enhancing Library Service and Literacy, Challenge or Opportunity?”.

Kegiatan bergengsi yang digelar oleh Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD-IPI) Sulawesi Selatan ini berlangsung di Gedung Balai Sidang Universitas Muhammadiyah Makassar, dihadiri 358 peserta yang terdiri atas tokoh penting, akademisi, pustakawan dari berbagai instansi pemerintah daerah, perguruan tinggi, sekolah, penggiat literasi, dan praktisi.

Seminar menghadirkan narasumber nasional, Moh. Hasan Sijaya, S.H., M.H. (Pustakawan Utama Provinsi Sulawesi Selatan), serta dua narasumber internasional dari Korea, yakni Prof. Dong Geun Ho, Ph.D., MBA., MLIS dan Dr. Eungi Kim.

Isu utama yang diangkat adalah peran pustakawan di era digital, khususnya dalam merespons pesatnya perkembangan Artificial Intelligence (AI). Diskusi berkembang pada pertanyaan kunci: apakah AI akan menjadi tantangan yang menggeser peran pustakawan, atau justru peluang untuk memperkuat literasi, layanan, dan inovasi perpustakaan?

Para narasumber sepakat bahwa perpustakaan modern kini tidak lagi sebatas ruang penyimpanan buku, melainkan telah berevolusi menjadi ekosistem literasi berbasis teknologi. Dalam ekosistem tersebut, pustakawan diposisikan bukan sebagai pihak yang digantikan oleh AI, melainkan sebagai navigator literasi digital. Mereka berperan penting dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk memperluas akses informasi, mempersonalisasi layanan, sekaligus meningkatkan kualitas literasi masyarakat.

Sebagai moderator, Dr. Irvan Muliyadi sukses memandu jalannya diskusi dengan dinamis dan interaktif. Beliau menekankan bahwa kolaborasi pustakawan dengan AI harus dipandang sebagai peluang strategis untuk membangun layanan perpustakaan yang lebih adaptif, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa komunitas pustakawan Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, aktif merespons isu global sekaligus membangun kolaborasi internasional demi penguatan literasi dan pengembangan layanan perpustakaan berbasis teknologi.