Solo, 20 Juli 2025 – Dosen Ilmu Perpustakaan Dr. Muh. Quraisy Mathar, S. Sos., M. Hum turut berkontribusi sebagai dewan juri dalam ajang Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan Yayasan Paradifa Prama Indonesia.
Mengusung tema “Inklusi
Digital: Aksesibilitas untuk Disabilitas”, kompetisi yang digelar di Kota Solo
ini bertujuan untuk menjaring talenta digital dari kalangan penyandang
disabilitas yang nantinya akan mewakili wilayahnya di tingkat nasional.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya konkret pemerintah dalam mendorong
pemerataan akses digital dan inklusi teknologi di seluruh lapisan masyarakat,
termasuk kelompok difabel.
"Kompetisi ini bukan
hanya soal siapa yang menang, tapi bagaimana kita membuka ruang seluas-luasnya
agar penyandang disabilitas juga memiliki kesempatan yang sama dalam berkreasi
dan berinovasi di bidang digital," ungkap Dr. Muh. Quraisy Mathar.
Para peserta berasal dari
berbagai daerah di Indonesia dan menunjukkan antusiasme serta kemampuan luar
biasa dalam menghadirkan solusi digital yang relevan, ramah disabilitas, dan
berdampak sosial tinggi. Beberapa karya menonjol mencerminkan pemahaman
mendalam tentang kebutuhan pengguna difabel, menunjukkan potensi besar yang
layak untuk terus dikembangkan.
Kegiatan ini juga menjadi
sarana edukasi dan sosialisasi penting tentang pentingnya aksesibilitas
digital, sekaligus momentum kolaboratif antara pemerintah, akademisi,
komunitas, dan pelaku industri teknologi dalam membangun ekosistem digital yang
inklusif.