FAH Gelar Rapat Dengar Pendapat Bahas Efisiensi Anggaran dan Sinergi Lembaga Mahasiswa

  • 24 Juni 2025
  • 10:41 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 24 Juni 2025 – Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diinisiasi oleh Pengurus Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-FAH) periode 2025–2026, bertempat di Ruang LT Fakultas Adab dan Humaniora. Kegiatan ini dihadiri oleh unsur pimpinan fakultas, seperti Dekan, para Wakil Dekan, Kepala Bagian Tata Usaha, serta para Ketua dan Sekretaris Jurusan.

Rapat yang dimulai pukul 10.00 WITA ini bertujuan untuk membangun komunikasi dua arah antara pengurus lembaga kemahasiswaan dengan pimpinan fakultas, khususnya dalam menjawab berbagai pertanyaan dan kendala yang dihadapi mahasiswa dalam menjalankan program kerja dan kegiatan akademik maupun non-akademik.

Salah satu topik penting yang menjadi pembahasan adalah bagaimana mengantisipasi keterbatasan anggaran dengan cara yang kreatif dan strategis. Dalam forum tersebut, muncul ide untuk mengoptimalkan sumber daya eksternal, termasuk membuka peluang kerja sama dengan pihak donatur dan mitra dari luar kampus, agar kegiatan kemahasiswaan tetap produktif dan berdampak tanpa bergantung sepenuhnya pada dana internal.

Dekan FAH menyambut baik ide tersebut dan mendorong lembaga mahasiswa untuk terus proaktif menjalin komunikasi dengan stakeholder luar. Ia juga menekankan pentingnya transparansi dan sinergi dalam setiap bentuk kegiatan kolaboratif.

“Kita ingin mahasiswa tetap aktif, kreatif, dan produktif, meski dengan keterbatasan. Justru di situ tantangannya, bagaimana kita bisa berpikir solutif dan tetap menjaga mutu,” ungkapnya.

Diskusi berlangsung dinamis dengan sejumlah mahasiswa menyampaikan aspirasi terkait teknis kegiatan, keterbatasan fasilitas, hingga alur birokrasi pelaksanaan program. Setiap pertanyaan dijawab langsung oleh para pimpinan fakultas, disertai penjelasan yang konstruktif serta komitmen untuk terus melakukan perbaikan.

Rapat Dengar Pendapat ini menjadi ruang penting dalam membangun budaya dialog yang sehat antara mahasiswa dan pimpinan, sekaligus memperkuat tata kelola kelembagaan berbasis kolaborasi dan akuntabilitas.