Dua Dosen Ilmu Perpustakaan Kunjungan dan Visitasi Lomba Perpustakaan Desa di Jeneponto

  • 17 Juni 2025
  • 08:48 WITA
  • Administrator
  • Berita

Jeneponto – Dua dosen dari Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar mendapat kepercayaan sebagai Dewan Juri dalam Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan Tingkat Kabupaten Jeneponto Tahun 2025.

Kegiatan visitasi dan penilaian lapangan dilaksanakan selama dua hari, yaitu pada Kamis-Jumat, 12–13 Juni 2025, dengan mengunjungi enam perpustakaan desa yang menjadi peserta lomba. Kedua dosen tersebut adalah Saenal Abidin, S.I.P., M.Hum. (Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan) dan Ramadayanti, S.I.P., M.Hum. (Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan), yang telah memiliki pengalaman dan kompetensi dalam pengembangan dan evaluasi perpustakaan berbasis masyarakat.

Lomba ini merupakan bagian dari kegiatan yang didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Tahun Anggaran 2025, dalam rangka mendukung pengembangan program perpustakaan daerah di Kabupaten Jeneponto.

Sebelum tahapan penilaian lapangan, sosialisasi lomba telah dilaksanakan terlebih dahulu untuk menjangkau seluruh perpustakaan desa dan kelurahan di Kabupaten Jeneponto, guna memberikan kesempatan partisipasi yang merata dan inklusif.

Kriteria penilaian meliputi berbagai aspek penting seperti koleksi dan layanan, manajemen perpustakaan, peran perpustakaan dalam masyarakat, inovasi kegiatan literasi, hingga pemanfaatan teknologi informasi. Dalam setiap kunjungan, tim juri melakukan observasi langsung, wawancara dengan pengelola, serta meninjau dokumentasi dan fasilitas perpustakaan.

Setelah proses visitasi selesai, Dewan Juri melakukan rapat pleno untuk merampungkan hasil penilaian dan menetapkan juara lomba perpustakaan desa/kelurahan terbaik tingkat Kabupaten Jeneponto tahun 2025.

Saenal Abidin menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan peran perpustakaan desa sebagai pusat pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat.

“Lomba ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga sebagai pemicu semangat pengelola perpustakaan desa untuk terus berinovasi dan menjadi garda terdepan dalam pembangunan literasi di wilayah masing-masing,” ujarnya.

Sementara itu, Ramadayanti menambahkan bahwa kehadiran perpustakaan yang aktif dan dinamis akan memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan dan budaya baca masyarakat pedesaan.

Lomba ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah Jeneponto dalam membangun budaya literasi dari tingkat akar rumput, dengan dukungan kolaboratif antara akademisi, pengelola perpustakaan, dan masyarakat.