Mahasiswa SPI Raih Juara I Lomba Pidato Bahasa Inggris Bertema Gaza

  • 16 Juni 2025
  • 11:15 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 12 Juni 2025 – Kabar membanggakan datang dari Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar. Seorang mahasiswa Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam (SPI), Siti Maryam, berhasil meraih Juara I dalam ajang Lomba Pidato Bahasa Inggris yang digelar oleh Yayasan Kekasih Al Aqsha bekerja sama dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Sulsel, BSI Maslahat, dan Balai Bahasa Sulawesi Selatan.

Kompetisi yang mengangkat tema “Kata Kita untuk Gaza” ini berlangsung pada Rabu, 11 Juni 2025 di Aula Kantor Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyuarakan empati dan dukungan terhadap rakyat Palestina, khususnya di wilayah Gaza, melalui pidato yang disampaikan dalam Bahasa Inggris.

Siti Maryam tampil memukau dengan penyampaian yang lugas, emosional, dan fasih dalam tiga bahasa, sehingga berhasil menarik perhatian dewan juri dan menyisihkan para peserta dari berbagai perguruan tinggi yang turut berpartisipasi.

Pengumuman pemenang dilakukan pada hari yang sama setelah seluruh peserta menyelesaikan penampilan mereka. Dalam suasana yang penuh semangat solidaritas, keberhasilan Siti Maryam menjadi sorotan sebagai bukti bahwa mahasiswa UIN Alauddin mampu mengangkat isu-isu kemanusiaan ke panggung publik melalui kompetensi akademik dan keterampilan komunikasi.

Ketua Jurusan Sejarah dan Peradaban Islam, Bapak Chaerul Mundzir ML, M.Hum., menyampaikan apresiasinya atas capaian tersebut.

"Keberhasilan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jurusan SPI dan Fakultas Adab dan Humaniora. Prestasi Siti Maryam menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan di panggung nasional maupun internasional," ujarnya.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi momen edukatif dan inspiratif bagi peserta dan audiens untuk terus meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu kemanusiaan global, serta memperkuat keterampilan berbahasa sebagai alat perjuangan moral.