Dua Dosen Ilmu Perpustakaan Jadi Juri Lomba Perpustakaan Desa di Jeneponto

  • 23 Mei 2025
  • 09:48 WITA
  • Administrator
  • Berita

Jeneponto, 20 Mei 2025 — Sebanyak 20 desa di Kabupaten Jeneponto mengikuti kegiatan Pembekalan Lomba Perpustakaan Desa yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jeneponto. Acara ini secara resmi dibuka oleh Kepala Bidang Layanan, Hj. Syahruh Rahmadani, ST, M.A.P, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya memperkuat peran perpustakaan desa sebagai pusat literasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber utama dari Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, yaitu Saenal Abidin, S.I.P., M.Hum. dan Ramadayanti, S.I.P., M.Hum. Keduanya tidak hanya memberikan materi pembekalan seputar manajemen perpustakaan dan pelayanan berbasis inklusi sosial, tetapi juga ditunjuk sebagai juri dalam lomba perpustakaan desa.

Selain dua dosen tersebut, satu juri lainnya yang terlibat dalam proses seleksi adalah Muh. Syaiful, S.IP., S.Kom., M.IP. dari Perpustakaan Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan yang juga alumni Ilmu Perpustakaan. Dengan pengalamannya yang luas dalam pengembangan perpustakaan berbasis masyarakat, kehadiran Syaiful memberikan perspektif tambahan yang memperkaya proses seleksi.

Setelah sesi pembekalan, kegiatan dilanjutkan dengan proses penilaian instrumen awal, yang menjadi dasar evaluasi kualitas perpustakaan desa sebelum dilakukan visitasi lapangan. Berdasarkan hasil penilaian tersebut, enam desa akan dipilih untuk dikunjungi langsung oleh tim juri pada tanggal 18–19 Juni 2025.

Suasana pembekalan berlangsung hangat dan interaktif. Para peserta dari berbagai desa menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti materi, serta aktif terlibat dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Hal ini mencerminkan semangat desa-desa di Jeneponto untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jeneponto berharap lahirnya perpustakaan-perpustakaan desa yang tidak hanya aktif secara administrasi, tetapi juga benar-benar menjadi ruang literasi yang hidup dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat desa.