Gowa, 5 Mei 2025 – Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar kembali menunjukkan eksistensinya sebagai pusat intelektual dan kajian kebahasaan dengan menyelenggarakan Seminar Linguistik bertajuk “Rethinking English: Assumed Opportunities and Local Challenges in the Digital Era” pada Senin, 5 Mei 2025. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa dan Sastra Inggris.
Acara
yang digelar di Auditorium UIN Alauddin Makassar ini dibuka secara resmi oleh Dekan
Fakultas Adab dan Humaniora, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan
dukungan penuh terhadap inisiatif HMJ Bahasa dan Sastra Inggris dalam
menyelenggarakan kegiatan akademik yang konstruktif dan relevan dengan
perkembangan zaman.
“Seminar
seperti ini bukan hanya menjadi ruang diskusi ilmiah, tetapi juga menjadi
panggung ekspresi intelektual mahasiswa. Di usia ke-26 tahun ini, HMJ Bahasa
dan Sastra Inggris telah menunjukkan kematangan dalam berkarya,” ungkap Dekan
FAH dalam sambutannya.
Seminar
menghadirkan dua narasumber kompeten, yakni Dr. Faidah Yusuf, S.S., M.Pd.,
dosen PGSD FIP Universitas Negeri Makassar dan peneliti di bidang pendidikan
bahasa Inggris, serta Zulfikarni Bakri, S.Hum., M.A., seorang pendidik bahasa
Inggris sekaligus lulusan studi Agama dan Interkultural dari Universitas Gadjah
Mada (UGM). Keduanya memaparkan berbagai perspektif kritis tentang peluang dan
tantangan penggunaan bahasa Inggris di era digital, khususnya bagi generasi
muda yang tumbuh dalam konteks lokal yang sarat tantangan budaya dan informasi.
Selain
seminar, momen peringatan HUT ke-26 Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris turut
dirayakan dengan nuansa sederhana namun penuh makna. Panitia dan peserta
bersama-sama memotong tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas perjalanan Panjang
yang dijalani.
Kegiatan
ini sekaligus menjadi refleksi bahwa pengembangan kapasitas intelektual
mahasiswa tidak hanya dilakukan melalui perkuliahan, tetapi juga lewat forum
akademik dan kolaboratif seperti seminar dan diskusi ilmiah yang mampu menjawab
isu-isu kekinian.