Dekan FAH Resmi Membuka Seminar Linguistik dan Peringati HUT ke-26 BSI

  • 06 Mei 2025
  • 09:38 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 5 Mei 2025 – Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar kembali menunjukkan eksistensinya sebagai pusat intelektual dan kajian kebahasaan dengan menyelenggarakan Seminar Linguistik bertajuk “Rethinking English: Assumed Opportunities and Local Challenges in the Digital Era” pada Senin, 5 Mei 2025. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa dan Sastra Inggris.

Acara yang digelar di Auditorium UIN Alauddin Makassar ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif HMJ Bahasa dan Sastra Inggris dalam menyelenggarakan kegiatan akademik yang konstruktif dan relevan dengan perkembangan zaman.

“Seminar seperti ini bukan hanya menjadi ruang diskusi ilmiah, tetapi juga menjadi panggung ekspresi intelektual mahasiswa. Di usia ke-26 tahun ini, HMJ Bahasa dan Sastra Inggris telah menunjukkan kematangan dalam berkarya,” ungkap Dekan FAH dalam sambutannya.

Seminar menghadirkan dua narasumber kompeten, yakni Dr. Faidah Yusuf, S.S., M.Pd., dosen PGSD FIP Universitas Negeri Makassar dan peneliti di bidang pendidikan bahasa Inggris, serta Zulfikarni Bakri, S.Hum., M.A., seorang pendidik bahasa Inggris sekaligus lulusan studi Agama dan Interkultural dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Keduanya memaparkan berbagai perspektif kritis tentang peluang dan tantangan penggunaan bahasa Inggris di era digital, khususnya bagi generasi muda yang tumbuh dalam konteks lokal yang sarat tantangan budaya dan informasi.

Selain seminar, momen peringatan HUT ke-26 Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris turut dirayakan dengan nuansa sederhana namun penuh makna. Panitia dan peserta bersama-sama memotong tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas perjalanan Panjang yang dijalani.

Kegiatan ini sekaligus menjadi refleksi bahwa pengembangan kapasitas intelektual mahasiswa tidak hanya dilakukan melalui perkuliahan, tetapi juga lewat forum akademik dan kolaboratif seperti seminar dan diskusi ilmiah yang mampu menjawab isu-isu kekinian.