Ketua Prodi BSA Jadi Narasumber Seminar Nasional RAPIMNAS XII ITHLA Bahas Problematika Bahasa Arab di Era Globalisasi

  • 14 Februari 2025
  • 09:14 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 13 Februari 2025 – Auditorium UIN Alauddin Makassar menjadi saksi terselenggaranya Seminar Nasional yang digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ittihadu Thalabati al-Lughah al-Arabiyah bi Indonesia (ITHLA). Seminar ini merupakan bagian dari rangkaian Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) XII ITHLA, dengan mengusung tema "Problematika Komprehensif Bahasa Arab di Era Globalisasi".

Acara ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta, baik mahasiswa UIN Alauddin Makassar maupun peserta umum. Hampir seluruh kursi di auditorium terisi penuh, menunjukkan besarnya minat terhadap kajian Bahasa Arab dalam konteks modern. Seminar ini menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya, yaitu Guru Besar Sastra Arab dari Universitas Muslim Indonesia, Prof. Dr. Ruslan, M.A., Ketua Program Studi Bahasa dan Sastra Arab UIN Alauddin Makassar, Dr. Baso Pallawagau, Lc., M.A., serta Kepala Perpustakaan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, Ahmad Munawwir, Lc., M.Pd.I.

Dalam pemaparannya, Dr. Baso Pallawagau menekankan bahwa Bahasa Arab tetap memiliki relevansi yang kuat di era globalisasi, terutama karena statusnya sebagai bahasa Al-Qur’an. "Jangan hanya fokus pada ilmu dunia; kita perlu mempelajari Bahasa Arab agar tidak tergelincir dan terjatuh pada penafsiran-penafsiran yang keliru," ujarnya.

Sementara itu, Ahmad Munawwir menyoroti keindahan dan kedalaman makna dalam Bahasa Arab, yang menjadikannya sebagai bahasa yang kaya akan nilai-nilai sastra dan budaya. Ia juga memberikan pesan inspiratif kepada peserta seminar, "Jika ingin menguasai dunia, maka belajarlah Bahasa Arab dan Bahasa Inggris."

Seminar ini ditutup dengan pemberian sertifikat kepada para pemateri serta sesi foto bersama, menandai suksesnya acara yang menjadi momentum penting dalam memperkuat peran Bahasa Arab di era globalisasi. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak akademisi dan mahasiswa yang meningkatkan pemahaman serta penguasaan Bahasa Arab, sehingga dapat berkontribusi lebih luas dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam di tingkat nasional maupun internasional.