Wakil Dekan I FAH UIN Alauddin Makassar Jadi Narasumber di RRI Pro Makassar

  • 30 Januari 2025
  • 09:51 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 30 Januari 2025Prof. Dr. H. Muhammad Yusuf, M.Pd.I., Wakil Dekan I Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar, menjadi narasumber dalam program Titian Ilahi di Radio Republik Indonesia (RRI) Pro Makassar. Dalam siaran tersebut, Prof. Muhammad Yusuf membahas tema "Pesan Sosial dan Spiritual dari Isra Mi'raj", sebuah peristiwa agung dalam sejarah Islam yang penuh dengan hikmah bagi kehidupan umat manusia.

Program yang dipandu oleh Risna Supratio, host RRI, ini menghadirkan diskusi mendalam mengenai makna Isra Mi’raj tidak hanya dari perspektif spiritual, tetapi juga dalam konteks sosial kemasyarakatan. Prof. Muhammad Yusuf menjelaskan bahwa Isra Mi’raj bukan sekadar perjalanan luar biasa Nabi Muhammad SAW, tetapi juga membawa pesan penting tentang ketakwaan, kepemimpinan, dan kebersamaan dalam membangun kehidupan yang lebih harmonis.

"Isra Mi’raj mengajarkan kita tentang pentingnya hubungan yang kuat antara manusia dan Allah (habluminallah), serta hubungan yang baik dengan sesama manusia (habluminannas). Keteladanan Nabi Muhammad dalam peristiwa ini menjadi inspirasi bagi kita untuk membangun masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan kepedulian sosial," ungkapnya.

Dalam sesi interaktif, Prof. Muhammad Yusuf juga menyoroti relevansi Isra Mi’raj dalam kehidupan modern, khususnya dalam menghadapi tantangan sosial dan moral di era digital. Ia menekankan bahwa peristiwa ini mengajarkan pentingnya disiplin dalam menjalankan ibadah, menjaga etika dalam pergaulan, serta memperkuat rasa empati terhadap sesama.

Program Titian Ilahi yang disiarkan oleh RRI Pro Makassar ini menjadi wadah inspiratif bagi pendengar untuk memahami lebih dalam nilai-nilai luhur Islam yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kehadiran Prof. Muhammad Yusuf sebagai narasumber memberikan wawasan baru bagi masyarakat dalam menggali makna Isra Mi’raj tidak hanya sebagai peristiwa spiritual, tetapi juga sebagai panduan dalam membangun karakter dan kehidupan sosial yang lebih baik.