Gowa, 27 Desember 2024 – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Integrasi Keislaman dalam Pengembangan Ilmu Farmasi" di Hotel Racing, Jl. Racing Centre, Makassar. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan FKIK, Wakil Dekan I, Ketua dan Sekretaris Jurusan, serta para dosen Jurusan Farmasi.
FGD ini bertujuan untuk merumuskan kurikulum Ilmu
Farmasi yang terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman, sesuai dengan visi UIN
sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan berbasis Islam. Acara dibuka dengan
sambutan dari Ketua Jurusan Farmasi, M. Rusdi, yang menegaskan pentingnya
inisiatif ini untuk menjadikan kurikulum farmasi lebih relevan dengan ajaran
Islam dan kebutuhan masyarakat modern.
Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Dr.
Nurkhalis A. Ghaffar, S.Ag., M.Hum, Wakil Dekan III Fakultas Adab dan
Humaniora (FAH), yang membawakan diskursus mendalam tentang Integrasi
Keislaman dalam Ilmu Pengetahuan. Dr. Nurkhalis menjelaskan bahwa upaya
integrasi keislaman telah lama digaungkan sejak munculnya konsep Islamisasi
ilmu pengetahuan. Ia merujuk pada era keemasan Islam pada abad ke-8 hingga
ke-11, yang melahirkan ilmuwan besar seperti Jabir al-Hayyan, al-Kindi,
al-Khawarizmi, al-Ghazali, dan al-Razi.
Lebih lanjut, ia menyoroti tantangan UIN Alauddin
dalam menerapkan integrasi keilmuan ke dalam wilayah operasional. Model
pembelajaran seperti Studies, Teacher, Integrated Learning System
(STILeS) terus dikembangkan untuk menyinergikan ilmu agama dan ilmu farmasi.
"FGD ini menjadi langkah strategis untuk mengarahkan ilmu-ilmu alat
seperti tafsir, hadis, dan fikih ke dalam kajian farmasi, sehingga memberikan
manfaat nyata dalam pengembangan ilmu dan praktik farmasi," tambahnya.
Diskusi ini juga membahas berbagai tema farmasi
yang akan diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam berdasarkan sumber utama
seperti al-Qur’an, hadis, dan ijtihad ulama. Literasi literatur Islam juga
diharapkan dapat dioptimalkan untuk mendukung kajian-kajian farmasi yang lebih
holistik.
Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi interaktif
yang menghasilkan berbagai rekomendasi untuk pengembangan kurikulum farmasi
berbasis integrasi keislaman. Para peserta berharap FGD ini menjadi langkah
awal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan farmasi di UIN
Alauddin Makassar.