Gowa 4 Desember 2024 – Dalam rangka mengimplementasikan teori yang dipelajari di kelas, mahasiswa Prodi Sejarah Peradaban Islam (SPI) semester 5 kelas AK 4, bersama dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Publik, Mastanning, menggelar kegiatan bertema “Menggali Inspirasi dari Sejarah: Sharing Session Penuh Makna”. Kegiatan ini dilaksanakan di LKSA Panti Asuhan Nur Ikhsan, Jl. Bontotangnga, Kelurahan Paccinonangan, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.
Acara ini merupakan perpaduan
antara praktek komunikasi publik dan pengabdian masyarakat. Mastanning
menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperdalam
pemahaman mahasiswa tentang teori komunikasi publik, tetapi juga untuk
menanamkan nilai kasih sayang dan kepedulian sosial. "Mahasiswa dilatih
untuk menyampaikan pesan bermakna melalui cerita-cerita sejarah yang inspiratif
dan kuis interaktif, sekaligus memberikan hiburan edukatif kepada adik-adik di
panti asuhan," ujar Mastanning.
Selama kegiatan, mahasiswa
menyajikan cerita-cerita sejarah yang mengandung nilai moral, dikemas secara
menarik dan interaktif. Kuis dan permainan kreatif juga diadakan untuk
menciptakan suasana ceria dan semangat di kalangan anak-anak panti. Salah satu
mahasiswa, Fitrah, mengungkapkan bahwa pengalaman ini sangat berharga, karena
mereka tidak hanya belajar berbicara di depan umum, tetapi juga merasakan
bagaimana menyampaikan pesan yang dapat menyentuh hati dan memotivasi audiens.
Bagi adik-adik di panti asuhan,
acara ini menjadi momen yang menyenangkan dan edukatif. Selain mendapatkan
hiburan, mereka juga belajar dari nilai-nilai yang disampaikan dalam cerita
sejarah yang dipaparkan. “Kegiatannya seru dan banyak cerita yang bikin kami
semangat,” ungkap salah satu anak panti.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi
berbagi bersama adik-adik panti, menciptakan suasana keakraban yang penuh
kehangatan. Foto bersama sebagai kenang-kenangan menjadi penutup acara yang
sukses mempererat hubungan antara mahasiswa, dosen, dan penghuni panti asuhan.
Melalui praktek ini, mahasiswa
Prodi SPI tidak hanya meningkatkan kemampuan komunikasi publik mereka, tetapi
juga belajar berempati dan berkontribusi langsung kepada masyarakat. Kegiatan
ini sekaligus menjadi bukti nyata bagaimana ilmu pengetahuan dapat
diintegrasikan dengan pengabdian kepada masyarakat untuk menciptakan dampak
positif yang lebih luas.