Dosen FAH Hadiri Workshop Nasional Integrasi Keilmuan Islam, Sains, dan Teknologi Berbasis Moderasi Beragama

  • 07 November 2024
  • 12:01 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa,6 November 2024 – Sejumlah dosen dari Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar menghadiri Workshop Nasional bertajuk "Panduan Integrasi Keilmuan Islam, Sains, dan Teknologi Berbasis Moderasi Beragama dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi". Workshop ini diselenggarakan oleh Pusat Kajian Islam, Sains, dan Teknologi, LP2M UIN Alauddin Makassar, dan berlangsung di Sultan Alauddin Hotel & Convention.

Workshop ini turut dihadiri oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendis, Prof. Dr. Ahmad Zainul Hamdi, M.Ag., yang memberikan dukungannya terhadap inisiatif integrasi keilmuan. Dalam sambutannya, Prof. Ahmad Zainul menekankan bahwa pendekatan moderasi beragama sangat penting sebagai landasan dalam pengembangan sains dan teknologi di kalangan akademisi Muslim. Ia menyampaikan bahwa moderasi beragama menjadi fondasi yang kokoh untuk memperkuat keselarasan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan.

Kegiatan ini mencakup diskusi strategis mengenai berbagai metode integrasi keilmuan Islam dalam sains dan teknologi, serta bagaimana prinsip-prinsip moderasi beragama dapat diterapkan dalam setiap aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Partisipasi aktif dari dosen dan akademisi dari berbagai disiplin ilmu diharapkan dapat menghasilkan panduan praktis untuk diimplementasikan di program studi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia.

Workshop ini menjadi wadah penting bagi para peserta untuk berbagi wawasan dan berdiskusi mengenai pendekatan terbaik dalam mengintegrasikan keilmuan dengan tetap berpedoman pada moderasi beragama. Melalui kegiatan ini, para dosen dan akademisi diharapkan mampu merancang model pengajaran dan penelitian yang memadukan aspek-aspek keislaman dengan sains dan teknologi, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki nilai-nilai keagamaan yang moderat dan inklusif.

Dengan adanya panduan integrasi keilmuan yang dikembangkan dari workshop ini, diharapkan perguruan tinggi dapat menjadi pionir dalam mencetak generasi yang mampu memadukan keilmuan Islam dengan perkembangan teknologi dan sains secara bijak, serta menjadi agen moderasi beragama di masyarakat.