Dekan FAH UIN Alauddin Makassar Jadi Narasumber di International Webinar

  • 16 Oktober 2024
  • 09:11 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 15 Oktober 2024 – Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Barshinannor, M.Ag, turut menjadi narasumber dalam International Webinar yang diselenggarakan oleh Program Magister (S2) Filsafat Agama, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, pada 15 Oktober 2024.

Webinar internasional yang mengangkat tema “Nusantara Philosophy: Between Sufism and Puritanism” ini diadakan secara daring melalui platform Zoom dan disiarkan langsung melalui kanal streaming. Acara berlangsung dari pukul 07.30 hingga 12.30 WIB, dengan tujuan menggali pemikiran dan peran filsafat Nusantara dalam perspektif sufisme dan puritanisme.

Kegiatan dibuka oleh Prof. Dr. Ruslan Abdul Ghofur, M.Si, selaku Direktur Pascasarjana UIN Raden Intan Lampung, dan sambutan kunci disampaikan oleh Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D, Rektor UIN Raden Intan Lampung.

Selain Prof. Barshinannor, webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber ternama, di antaranya:  Reeza Bustami, Kandidat Ph.D  (University Sains Malaysia), Dr. Harapandi Dahri Syahrum, M.A (Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan, Brunei Darussalam)  dan Dr. Imam Iqbal, S.FIL.I., M.Si (UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta) 

Dalam paparannya, Prof. Barshinannor menekankan pentingnya filsafat Nusantara sebagai jembatan pemikiran antara tradisi lokal dan nilai-nilai universal dalam Islam. Ia juga mengulas bagaimana masyarakat Bugis-Makassar memegang teguh prinsip Sulapa Eppa untuk menjaga kearifan lokal, keharmonisan dalam pemerintahan dan hubungan antara manusia dengan sang pencipta Allah swt.

Dengan kehadiran Dekan FAH UIN Alauddin Makassar sebagai narasumber, acara ini semakin memperkuat kerja sama akademik antara berbagai institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan luar negeri. Kegiatan ini diharapkan dapat membuka ruang kolaborasi lanjutan untuk menggali kekayaan filsafat Nusantara dan peran Islam dalam membentuk masyarakat berbudaya dan berakhlak.