Gowa, 13 Oktober 2024 – Komunitas Seni dan Sastra (KisSA) Fakultas Adab dan
Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar menggelar Pentas Pengukuhan di Panggung
Terbuka Benteng Somba Opu. Acara yang dimulai pukul 21.00 WITA ini dihadiri
oleh berbagai elemen organisasi mahasiswa, seperti Sema, Dema, HMJ, dan para pekerja seni se-Kota
Makassar, serta mantan pengurus KisSA.
Abdullah Lail, Ketua KisSA, menjelaskan bahwa
tema kegiatan kali ini adalah "Zeitgeist",
yang mengangkat semangat zaman
yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. “Kami menampilkan beragam seni
seperti seni maya, gesture, lensa,
dawai, dan frame sebagai bentuk refleksi atas era digital ini,
yang membawa dampak positif sekaligus tantangan bagi seni dan budaya,” ujar
Abdullah Lail dalam sambutannya.
Dr.
Nurkhalis A. Ghaffar, S.Ag., M.Hum, Wakil Dekan III FAH,
memberikan apresiasi atas kreatifitas KisSA. "Tema Zeitgeist ini menggambarkan dengan
baik bagaimana seni merespons perkembangan zaman. Namun, sebagai lembaga seni
di bawah pembinaan kampus PTKIN,
KisSA diharapkan tetap mempertahankan nilai-nilai
Islami sebagai identitasnya. Nilai tersebut harus menjadi distingsi yang membedakan KisSA
dengan organisasi seni lainnya," jelasnya.
WD3 FAH juga menekankan bahwa perkembangan
teknologi, seperti AI (Artificial
Intelligence), menantang eksistensi karya seni tradisional. “AI
dapat menciptakan karya seni yang menandingi seniman manusia, meskipun
teknologi ini tidak memiliki jiwa seni,
namun mampu menghasilkan karya yang menimbulkan kesan estetik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Dr. Nurkhalis menyampaikan kabar
bahwa KisSA akan diusulkan menjadi
salah satu Lembaga Kemahasiswaan Intra (LK) di tingkat FAH,
sehingga setara dengan organisasi mahasiswa seperti Dema, Sema, dan HMJ. Usulan ini
diharapkan dapat menjadi solusi bagi kendala
pendanaan yang selama ini dihadapi KisSA, dengan harapan
organisasi tersebut bisa lebih aktif dan produktif dalam berkarya.
Acara pengukuhan ini menjadi ajang penting bagi
KisSA untuk menunjukkan eksistensinya
sebagai komunitas seni yang inovatif, sekaligus meneguhkan
posisinya dalam menghadapi tantangan zaman dan perkembangan teknologi di masa
mendatang.