Gowa, 10 Oktober 2024 – Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora (FAH), Prof. Dr. H. Barsihannor, M.Ag., turut ambil bagian sebagai
salah satu anggota tim seleksi wawancara bagi calon penerima Kartu Indonesia
Pintar Kuliah (KIPK) di Auditorium Kampus II UIN Alauddin Makassar, Kamis
(10/10). Proses seleksi ini merupakan tahap lanjutan dari rangkaian seleksi
yang harus dilalui oleh mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa KIPK.
Sebanyak 1.307 mahasiswa yang telah lulus seleksi
administrasi dan dinyatakan memenuhi syarat mengikuti tahap wawancara.
Sebelumnya, para peserta telah melewati beberapa tahapan, termasuk pendaftaran
online dan seleksi berkas. Kriteria penting dalam seleksi ini adalah memiliki
UKT di bawah Rp 2.400.000, kepemilikan KIPK atau bantuan pendidikan sejenis,
serta prestasi akademik dan non-akademik yang menonjol.
Dalam wawancara, tim seleksi tidak hanya menilai
latar belakang ekonomi, tetapi juga aspek prestasi, komitmen, serta motivasi
mahasiswa dalam melanjutkan pendidikan tinggi. Prof. Barsihannor menyampaikan
pentingnya memastikan bahwa penerima beasiswa KIPK adalah mereka yang
benar-benar membutuhkan bantuan finansial dan memiliki potensi akademik yang
baik. "Kami berharap proses seleksi ini mampu memilih mahasiswa yang layak
dan benar-benar tepat sasaran. Beasiswa KIPK harus diberikan kepada mereka yang
paling berhak agar mampu melanjutkan pendidikan tanpa terkendala biaya,"
ujarnya.
Beasiswa KIPK merupakan salah satu program
pemerintah yang bertujuan untuk memberikan akses pendidikan kepada mahasiswa
berprestasi dari keluarga kurang mampu. Program ini diharapkan dapat mendukung
keberhasilan akademik dan membantu mahasiswa meraih cita-citanya.
Seleksi wawancara ini menjadi tahapan penentu
bagi para mahasiswa, di mana hasilnya akan menentukan siapa saja yang akan
menerima manfaat dari beasiswa KIPK. Para peserta seleksi tampak antusias dan
berharap dapat terpilih sebagai penerima beasiswa untuk melanjutkan pendidikan
mereka di UIN Alauddin Makassar.