Dosen Sejarah Peradaban Islam UIN Alauddin Makassar Berpartisipasi dalam Sosialisasi Si Jawarba di Makassar

  • 20 September 2024
  • 08:44 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 19 September 2024 – Dua dosen dari Program Studi Sejarah Peradaban Islam UIN Alauddin Makassar turut berpartisipasi dalam kegiatan Fullday Sosialisasi Sistem Integrasi Digitalisasi Manuskrip Agama dan Keagamaan Nusantara (Si Jawarba) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Acara yang berlangsung di Hotel Claro Makassar ini bertujuan untuk memperkenalkan sistem digitalisasi manuskrip yang berkaitan dengan tradisi agama dan keagamaan di Nusantara.

Si Jawarba, sebuah inisiatif dari Kementerian Agama, dirancang untuk mengintegrasikan dan melestarikan manuskrip-manuskrip penting keagamaan melalui platform digital. Sistem ini diharapkan dapat mempermudah akses terhadap teks-teks kuno yang menjadi warisan sejarah dan budaya, khususnya dalam studi sejarah dan agama di Indonesia.

Acara yang berlangsung seharian ini dihadiri oleh berbagai akademisi, peneliti, dan ahli manuskrip dari berbagai institusi di Indonesia. Para peserta diberi kesempatan untuk mendalami cara kerja sistem Si Jawarba, serta bagaimana teknologi ini bisa mendukung penelitian dan pelestarian manuskrip yang telah ada selama berabad-abad. Selain itu, sosialisasi ini juga menjadi ajang diskusi mengenai pentingnya pelestarian warisan intelektual melalui inovasi digital.

Kedua dosen Sejarah Peradaban Islam yang berpartisipasi dalam kegiatan ini merasa bahwa keikutsertaan mereka menjadi momen berharga untuk lebih memahami peran teknologi digital dalam pelestarian manuskrip keagamaan. Mereka berharap bahwa sistem ini akan mempermudah penelitian yang lebih terstruktur dan mendalam dalam bidang Sejarah Peradaban Islam serta memfasilitasi akses manuskrip bagi generasi mendatang.

"Kami sangat antusias dengan pengenalan Si Jawarba ini, karena teknologi digital akan memainkan peran kunci dalam melestarikan dan memfasilitasi akses terhadap manuskrip-manuskrip penting yang telah lama menjadi sumber pengetahuan. Sistem ini akan sangat bermanfaat bagi para peneliti dan mahasiswa yang ingin mengkaji warisan intelektual Islam di Nusantara," ungkap salah satu dosen tersebut.

Dengan adanya Si Jawarba, upaya pelestarian manuskrip-manuskrip keagamaan diharapkan akan semakin mudah diakses oleh masyarakat akademik dan publik. Sistem ini juga diyakini akan menjadi alat penting untuk menghubungkan generasi muda dengan kekayaan intelektual Nusantara, memastikan bahwa warisan keagamaan tersebut tidak hilang di tengah perkembangan zaman.