Gowa, 27 Agustus 2024 – Program Studi Ilmu
Perpustakaan UIN Alauddin Makassar menggelar kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran bagi para dosennya. Acara ini menampilkan Kepala UPT
Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PUSTIPAD) UIN Alauddin Makassar,
Asep Indra Syahyadi, S.Kom., M.Kom., sebagai pembicara utama, yang memberikan
materi tentang penguatan kualitas media pembelajaran. Kegiatan ini berlangsung
di ruang senat lantai 2 Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), UIN Alauddin
Makassar.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Prof. Dr.
H. Muhammad Yusuf, S.Ag., M.Pd.I., selaku Wakil Dekan I FAH. Dalam sambutannya,
Prof. Yusuf menekankan pentingnya pengembangan media pembelajaran sebagai
langkah krusial dalam meningkatkan mutu pendidikan di UIN Alauddin Makassar. Ia
berharap kegiatan ini dapat membantu para dosen dalam memanfaatkan teknologi
untuk meningkatkan efektivitas pengajaran.
Dalam pemaparannya, Asep Indra Syahyadi mengulas
platform Lentera, sebuah sistem pembelajaran berbasis Moodle yang digunakan di
UIN Alauddin Makassar. Ia menjelaskan berbagai fitur unggulan Lentera yang
mempermudah dosen dalam mengelola dan menyampaikan materi kuliah. Pak Asep juga
memberikan panduan teknis untuk memaksimalkan penggunaan platform ini guna
menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan menarik bagi
mahasiswa. Ia menekankan bahwa penggunaan teknologi dalam pembelajaran
merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses
belajar mengajar.
Selain itu, Dr. Irvan Muliyadi, S.Ag., SS., M.A.,
selaku Wakil Dekan II FAH, turut memberikan materi mengenai pengisian kinerja
Badan Kepegawaian Negara (BKN) bagi dosen. Ia memberikan panduan praktis serta
informasi terbaru mengenai proses pengisian kinerja BKN untuk memastikan
akurasi dan kelengkapan data dalam laporan kinerja dosen.
Acara ini mendapat respons positif dari para
dosen Ilmu Perpustakaan yang hadir. Mereka tidak hanya mengikuti materi dengan
antusias, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, yang
memberikan mereka kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber
mengenai implementasi media pembelajaran digital dalam pengajaran di kelas
mereka