Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Menjadi Narasumber dalam "Webtalk Bacakawan"

  • 12 Januari 2024
  • 11:25 WITA
  • Administrator
  • Berita

Pada hari Jumat, 12 Januari 2024, Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Touku Umar, S. Hum., M. I.P, menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan "Webtalk Bacakawan." Acara ini diselenggarakan oleh ReportakawanID dengan mengangkat tema "Perpustakaan Emas: Gejolak Ilmu Perpustakaan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045."

Webtalk Bacakawan adalah platform diskusi daring yang mengundang para ahli dan praktisi di bidang perpustakaan untuk berbagi wawasan dan pengalaman mereka. Kegiatan tersebut dihadiri oleh mahasiswa, alumni, dan pemerhati perpustakaan dari berbagai universitas.

Selain Touku Umar, S. Hum., M. I.P, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lainnya, antara lain Laode Rusadi, S.I.P., M. Hum dari Universitas Islam Makassar, Dr. Ismaya, M.I.P dari Universitas Muhammadiyah Enrekang, dan Harianto, M.I.P. Diskusi dilaksanakan secara zoom meeting guna memudahkan partisipasi semua peserta dari berbagai lokasi.


Dalam sesi diskusi, Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar menyampaikan pemikiran dan pandangannya mengenai perkembangan ilmu perpustakaan dalam menghadapi tantangan menuju Indonesia Emas 2045. Ia juga berbagi ide dan solusi terkait bagaimana perpustakaan dapat berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pengetahuan masyarakat.

Laode Rusadi, S.I.P., M. Hum, dari Universitas Islam Makassar, juga turut memberikan kontribusi pemikiran dalam konteks perpustakaan sebagai tulang punggung dalam menyongsong masa depan Indonesia. Dr. Ismaya, M.I.P dari Universitas Muhammadiyah Enrekang, membahas peran teknologi dalam perkembangan perpustakaan, sementara Harianto, M.I.P, menyampaikan pengalamannya dalam mengelola perpustakaan dan menanggapi perubahan zaman.

Acara ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan pemahaman lebih lanjut mengenai peran strategis perpustakaan dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Kesempatan untuk berdiskusi secara daring juga memberikan nilai tambah, mengingat partisipasi yang cukup luas dari mahasiswa, alumni, dan pemerhati perpustakaan dari berbagai latar belakang.