Dosen BSI Hadiri Pertemuan PSGA untuk Pengembangan Modul Pelatihan Berbasis Fatwa KUPI

  • 24 Januari 2025
  • 08:59 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 23 Januari 2025 - Waode Surya Dharmadali, M.Hum., dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, turut mewakili Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Alauddin Makassar dalam pertemuan penting yang digelar oleh Alimat di Ruang Rapat Komnas Perempuan, Jakarta. Kegiatan ini berfokus pada diskusi pengembangan kurikulum dan modul short course berbasis Metodologi Fatwa Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) yang bertujuan untuk memperkuat implementasi nilai keadilan gender di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).

Pertemuan ini merupakan langkah strategis dalam mendukung visi Alimat sebagai lembaga penyangga KUPI untuk menciptakan lingkungan akademik yang responsif terhadap isu-isu perempuan Islam. Dalam forum ini, para peserta, baik secara daring maupun luring, menjajaki berbagai strategi untuk menerapkan Trilogi KUPI—keadilan hakiki, mubadalah (kesalingan), dan ma’ruf—dalam struktur pembelajaran di PTKI.

Waode Surya Dharmadali, yang juga dikenal aktif dalam isu gender dan pendidikan, menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Diskusi seperti ini sangat penting untuk memastikan bahwa kurikulum berbasis gender tidak hanya menjadi wacana, tetapi diterapkan secara konkret di lingkungan akademik,” ujarnya.

Acara yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.30 WIB secara darinh ini dihadiri oleh berbagai pakar, di antaranya Ketua Alimat, Dr. Iklilah Muzayyanah Dini Fajriyah, M.Si., serta perwakilan dari Komnas Perempuan dan berbagai PSGA dari seluruh Indonesia. Diskusi terfokus dipimpin oleh Dr. Alimatul Qibtiyah, membahas kerangka metodologis yang diperlukan untuk menjadikan PTKI sebagai perguruan tinggi responsif gender.

Sebagai salah satu hasil dari pertemuan ini, modul pelatihan yang disusun diharapkan mampu menjawab kebutuhan aktual PTKI dalam mengintegrasikan isu-isu keadilan perempuan ke dalam pembelajaran. Modul tersebut dirancang untuk mendukung para ulama perempuan dan dosen dalam mengembangkan pendekatan keilmuan yang berbasis pada pengalaman dan suara perempuan.

Acara ini juga menjadi ajang kolaborasi lintas institusi, dengan kehadiran tokoh-tokoh kunci baik secara luring maupun daring. Dukungan terhadap kegiatan ini diberikan oleh berbagai pihak, termasuk Kedutaan Besar Belanda dalam program “Strengthening The Role of Women Ulama in Creating a Just Civilization”.

Melalui partisipasinya, Waode Surya Dharmadali turut berkontribusi dalam upaya memperkuat sinergi antara Alimat, Komnas Perempuan, dan PSGA untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang berkeadilan gender. “Kami berharap modul pelatihan ini dapat menjadi panduan yang aplikatif dan relevan bagi dosen dan mahasiswa di seluruh PTKI,” pungkasnya.