Gowa, 23 Januari 2025 - Waode Surya Dharmadali, M.Hum., dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris, turut mewakili Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Alauddin Makassar dalam pertemuan penting yang digelar oleh Alimat di Ruang Rapat Komnas Perempuan, Jakarta. Kegiatan ini berfokus pada diskusi pengembangan kurikulum dan modul short course berbasis Metodologi Fatwa Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) yang bertujuan untuk memperkuat implementasi nilai keadilan gender di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Pertemuan
ini merupakan langkah strategis dalam mendukung visi Alimat sebagai lembaga
penyangga KUPI untuk menciptakan lingkungan akademik yang responsif terhadap
isu-isu perempuan Islam. Dalam forum ini, para peserta, baik secara daring
maupun luring, menjajaki berbagai strategi untuk menerapkan Trilogi KUPI—keadilan
hakiki, mubadalah (kesalingan), dan ma’ruf—dalam struktur pembelajaran di PTKI.
Waode
Surya Dharmadali, yang juga dikenal aktif dalam isu gender dan pendidikan,
menyatakan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Diskusi seperti ini sangat
penting untuk memastikan bahwa kurikulum berbasis gender tidak hanya menjadi
wacana, tetapi diterapkan secara konkret di lingkungan akademik,” ujarnya.
Acara
yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 16.30 WIB secara darinh ini dihadiri
oleh berbagai pakar, di antaranya Ketua Alimat, Dr. Iklilah Muzayyanah Dini
Fajriyah, M.Si., serta perwakilan dari Komnas Perempuan dan berbagai PSGA dari
seluruh Indonesia. Diskusi terfokus dipimpin oleh Dr. Alimatul Qibtiyah,
membahas kerangka metodologis yang diperlukan untuk menjadikan PTKI sebagai perguruan
tinggi responsif gender.
Sebagai
salah satu hasil dari pertemuan ini, modul pelatihan yang disusun diharapkan
mampu menjawab kebutuhan aktual PTKI dalam mengintegrasikan isu-isu keadilan
perempuan ke dalam pembelajaran. Modul tersebut dirancang untuk mendukung para
ulama perempuan dan dosen dalam mengembangkan pendekatan keilmuan yang berbasis
pada pengalaman dan suara perempuan.
Acara
ini juga menjadi ajang kolaborasi lintas institusi, dengan kehadiran
tokoh-tokoh kunci baik secara luring maupun daring. Dukungan terhadap kegiatan
ini diberikan oleh berbagai pihak, termasuk Kedutaan Besar Belanda dalam
program “Strengthening The Role of Women Ulama in Creating a Just
Civilization”.
Melalui
partisipasinya, Waode Surya Dharmadali turut berkontribusi dalam upaya
memperkuat sinergi antara Alimat, Komnas Perempuan, dan PSGA untuk mewujudkan
pendidikan tinggi yang berkeadilan gender. “Kami berharap modul pelatihan ini
dapat menjadi panduan yang aplikatif dan relevan bagi dosen dan mahasiswa di
seluruh PTKI,” pungkasnya.