Gowa, 16 November 2024 — Museum sebagai sarana edukasi sejarah dan budaya bangsa menjadi tema utama dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan (DISBUDPAR). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Lagaligo 2024 dan berlangsung di Gedung Mulo, Jl. Jend. Sudirman No. 23, Kota Makassar.
Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya museum, khususnya Museum La
Galigo, sebagai sumber informasi, refleksi, dan edukasi sejarah. Acara ini
diikuti oleh perwakilan dari berbagai universitas ternama di Sulawesi Selatan,
termasuk UIN Alauddin Makassar (UINAM), Universitas Negeri Makassar (UNM),
Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH), dan Universitas Bosowa (UNIBOS).
Acara dibuka secara resmi oleh
Ergiawan Edi, SE, Kepala UPT Museum La Galigo dan Taman Budaya. Dalam
sambutannya, ia menekankan pentingnya peran museum dalam membangun wawasan
sejarah generasi muda dan masyarakat.
Selama sosialisasi, peserta
antusias mengikuti sesi yang diisi oleh tiga narasumber berpengalaman. Salah
satu pembicara, Sopian Tamrin, S.Pd., M.Pd., memperkenalkan konsep baru tentang
museum melalui teori "Bicara Museum, Museum Bicara." Ia menjelaskan
bahwa museum dapat "berbicara" kepada manusia melalui koleksi dan narasi
sejarahnya. "Museum adalah memori bangsa. Sama seperti manusia, museum
menyimpan peristiwa yang menginspirasi dan memberi wawasan bagi masa
depan," ujar Sopian.
Melalui kegiatan ini, diharapkan
masyarakat, khususnya generasi muda, semakin menyadari pentingnya museum dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagai sumber ilmu pengetahuan, museum tidak hanya
menjadi tempat menyimpan sejarah tetapi juga menjadi media pembelajaran yang
relevan di era modern.
"Negara yang maju adalah
negara yang menghargai sejarah dan budayanya, salah satunya dengan mencintai
dan menghidupkan fungsi museum," ujar salah satu peserta usai kegiatan.
Dengan sosialisasi ini, DISBUDPAR
Sulawesi Selatan berharap museum tidak hanya menjadi tempat wisata tetapi juga
sarana membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya sejarah dan budaya
bangsa.