Mahasiswa Sejarah dan Peradaban Islam Ikut Serta Kegitan Sosialisasi Informasi Museum

  • 18 November 2024
  • 10:39 WITA
  • Administrator
  • Berita

Gowa, 16 November 2024 — Museum sebagai sarana edukasi sejarah dan budaya bangsa menjadi tema utama dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan (DISBUDPAR). Acara ini merupakan bagian dari rangkaian Festival Lagaligo 2024 dan berlangsung di Gedung Mulo, Jl. Jend. Sudirman No. 23, Kota Makassar.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya museum, khususnya Museum La Galigo, sebagai sumber informasi, refleksi, dan edukasi sejarah. Acara ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai universitas ternama di Sulawesi Selatan, termasuk UIN Alauddin Makassar (UINAM), Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH), dan Universitas Bosowa (UNIBOS).

Acara dibuka secara resmi oleh Ergiawan Edi, SE, Kepala UPT Museum La Galigo dan Taman Budaya. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran museum dalam membangun wawasan sejarah generasi muda dan masyarakat.

Selama sosialisasi, peserta antusias mengikuti sesi yang diisi oleh tiga narasumber berpengalaman. Salah satu pembicara, Sopian Tamrin, S.Pd., M.Pd., memperkenalkan konsep baru tentang museum melalui teori "Bicara Museum, Museum Bicara." Ia menjelaskan bahwa museum dapat "berbicara" kepada manusia melalui koleksi dan narasi sejarahnya. "Museum adalah memori bangsa. Sama seperti manusia, museum menyimpan peristiwa yang menginspirasi dan memberi wawasan bagi masa depan," ujar Sopian.

Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat, khususnya generasi muda, semakin menyadari pentingnya museum dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai sumber ilmu pengetahuan, museum tidak hanya menjadi tempat menyimpan sejarah tetapi juga menjadi media pembelajaran yang relevan di era modern.

"Negara yang maju adalah negara yang menghargai sejarah dan budayanya, salah satunya dengan mencintai dan menghidupkan fungsi museum," ujar salah satu peserta usai kegiatan.

Dengan sosialisasi ini, DISBUDPAR Sulawesi Selatan berharap museum tidak hanya menjadi tempat wisata tetapi juga sarana membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya sejarah dan budaya bangsa.